Harga Gabah Kering Panen di Tabanan Sentuh Rp7.000 per Kg

Tabanan, IDN Times - Petani di Kabupaten Tabanan sedang bersuka cita. Sebab harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani kian mahal, menyentuh angka Rp6.800 per kilogram. Tidak sampai di situ, pembeli dari Pulau Jawa dikabarkan siap menyerap hasil panen di tingkat lokal dengan harga Rp7.000 per kilogram.
1. Harga GKP naik dari Rp6.000 menjadi Rp7.000 per kilogram

Pemilik usaha penggilingan gabah yang juga Ketua Perpadi (Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia) Tabanan, Ketut Budiarta, mengungkapkan harga gabah di tingkat petani wilayah Kabupaten Tabanan terus bergerak naik pada 2023. Akhir Agustus 2023 lalu, harga GKP tingkat lokal meningkat dari Rp6.000 menjadi Rp6.800 per kilogram.
"Hal ini karena sebaran titik-titik panen saat ini masih sedikit, sehingga memengaruhi stok gabah dan harga jualnya," ujar Budiarta, Rabu (13/9/2023).
Selain itu naiknya harga GKP di tingkat petani karena jumlah permintaan pembelian hasil panen yang tinggi tidak hanya datang dari pembeli lokal, tetapi juga pembeli dari luar Bali. Bahkan beberapa pembeli dari Pulau Jawa berani menaikkan harga dari Rp6.800 hingga Rp7.000 per kilogram.
“Akibatnya harga gabah semakin mahal. Hasil panen banyak yang lari ke luar Bali karena mereka berani membeli dengan harga tinggi," katanya.
2. Harga beras di tingkat penggilingan ikut naik

Budiarta melanjutkan, seiring mahalnya GKP di tingkat petani, harga beras di tingkat usaha penggilingan juga ikut naik. Sejak seminggu lalu, harga beras kualitas medium kemasan isi 10 kilogram dijual mulai Rp12.700 per kilogram, dan saat ini kembali naik menjadi Rp13.000 per kilogram. Begitu pula harga beras kualitas medium kapasitas 5 kilogram melonjak ke posisi Rp13.500 per kilogram.
Lonjakan harga beras tidak berdampak pada melemahnya permintaan pasar. Terbukti, gabah yang dibeli dari petani dan kemudian diproses giling, selalu habis terserap pasar. Bahkan sejumlah permintaan pelanggan, menurut Budiarta, tidak bisa dipenuhi karena habisnya bahan baku.
”Dapat beli gabah di petani namun jumlahnya tidak tentu. Ketika sudah dapat, langsung terserap habis oleh pasar dalam bentuk beras. Tidak ada stok gabah di gudang saat ini,” jelasnya.
Namun kenaikan ini berdampak pada pedagang warung lalapan. Iin Wati (48) mengaku harga beras naik di warung beras langganannya sejak seminggu lalu. Meski naik, Iin tidak mengurangi porsi nasi untuk pembeli.
"Iya naik. Dulu bisa beli Rp12.500 per kilogram, sekarang Rp14.000 per kilogram," katanya.
3. Ribuan hektare sawah akan mulai panen September 2023

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, Made Subagia, mengatakan ribuan hektare lahan sawah akan memasuki musim panen pada September 2023. Rinciannya adalah:
- Kecamatan Selemadeg Barat: 19 hektare
- Kecamatan Selemadeg: 202 hektare
- Kecamatan Selemadeg Timur: 40 hektare
- Kecamatan Kerambitan: 52 hektare
- Kecamatan Tabanan: 202 hektare
- Kecamatan Kediri 1.057 hektare
- Kecamatab Marga 137 hektare.
Sementara di tiga Kecamatan seperti Baturiti, Penebel dan Pupuan belum ada panen padi pada September 2023 ini. Adanya panen di tengah mahalnya harga gabah sekarang ini, diakui Subagia memberikan berkah tersendiri bagi petani. Karena nilai jual berada pada posisi menguntungkan. Terlebih permintaan pasar akan hasil panen tetap tinggi untuk menjaga ketahanan pangan.