Mendaki Tanpa Pemandu, WNA Amerika Tersesat di Gunung Agung

Korban ditemukan kedinginan pada saat dievakuasi

Karangasem, IDN Times - Seorang warga negara asing (WNA) asal Amerika Serikat, Gianni Stefano (22), tersesat saat mendaki ke Gunung Agung, melalui jalur Pasar Agung di Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

Laki-laki itu mendaki seorang diri tanpa pemandu. Beruntung ia masih bisa menghubungi rekannya untuk meminta bantuan evakuasi.

Tim Search and Rescue (SAR) yang datang melakukan pertolongan, harus menempuh medan sulit untuk ?mengevakuasi Gianni Stefano.

Bahkan proses evakuasianya berlangsung selama 6 jam. Tim SAR baru berhasil sampai di Pos Pendakian Pura Pasar Agung, Rabu (14/6/2023) pukul 04.45 Wita.

Baca Juga: Pemandu Minta Dicarikan Kerja Jika Dilarang Mendaki di Bali

Baca Juga: Trik Mendaki Gunung Batur di Bali, biar Dapat Sunrise

1. Gianni Stefano tersesat, tidak berhasil menemukan jalan menuju Pos Pasar Agung

Mendaki Tanpa Pemandu, WNA Amerika Tersesat di Gunung AgungTim SAR Gabungan lakukan evakuasi WNA tersesat di Gunung Agung. (Dok. IDN Times/Basarnas Bali)

Gianni Stefano berangkat dari hotel menuju ke Gunung Agung sekitar pukul 07.30 Wita. Ia mendaki gunung tertinggi di Bali itu seorang diri. Hari menjelang petang, Stefano tersesat.

Ia tidak menemukan jalur untuk kembali ke lokasi keberangkatan, di Pos Pendakian Pasar Agung. Beruntung Stefano menghubungi temannya, dan mengatakan jika dirinya tersesat.

"Temannya dihubungi sekitar pukul 19.30 Wita, bahwa korban (Stefano) tersesat dan segera setelah mendapatkan laporan kami menggerakkan personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem," ujar Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Bali (Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar), I Wayan Suwena, Rabu (14/6/2023).

Basarnas lalu mengerahkan 9 personel dan tiba di Pos Pendakian Pura Pasar Agung, Selasa (14/6/2023) malam pukul 22.50 Wita. Setelah melakukan persiapan, 10 menit berselang tim SAR gabungan bersama pemandu lokal memulai pendakian. Kondisi cuaca ketika itu berawan dengan suhu kisaran 19 derajat -23 derajat Celcius.

2. Evakuasi memerlukan waktu 6 jam

Mendaki Tanpa Pemandu, WNA Amerika Tersesat di Gunung AgungTim SAR Gabungan lakukan evakuasi WNA tersesat di Gunung Agung. (Dok. IDN Times/Basarnas Bali)

Tim SAR gabungan bersama pemandu lokal sempat melakukan pendakian hingga di ketinggian 2000 Mdpl. Tim lalu menerima informasi, jika korban berada di ketinggian 1790 Mdpl. 

Korban masih mampu berkomunikasi dengan Tim SAR gabungan, dan mengabarkan posisinya. Tim SAR gabungan lalu turun, untuk mencari keberadaan korban.

"Lokasi korban tidak bisa langsung diakses, jadi tim SAR gabungan mendaki sampai dengan 2000 Mdpl, selanjutnya turun mencari jalur hingga mencapai posisi korban," ungkap Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana.

Setelah korban ditemukan, Tim SAR kira-kira 4 jam lamanya berjalan menuruni gunung, dan tiba di Pos Pendakian Pura Pasar Agung pada pukul 04.45 Wita. 

"Kurang lebih proses evakuasi ini 6 jam. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemandu lokal yang sangat membantu proses evakuasi," kata Eka.

3. Korban sempat kedinginan

Mendaki Tanpa Pemandu, WNA Amerika Tersesat di Gunung AgungTim SAR Gabungan lakukan evakuasi WNA tersesat di Gunung Agung. (Dok. IDN Times/Basarnas Bali)

Kondisi korban ketika dievaluasi dalam keadaan sehat, namun kedinginan. Sehingga Tim SAR membuatkan api unggun untuk mengembalikan kondisinya.

"Korban baru kami evakuasi turun setelah kami berikan minum dan makanan, hingga fisiknya siap," jelas Eka.

Tim medis lalu melakukan pengecekan kesehatan dengan hasil kondisi korban baik dan bisa langsung kembali ke hotel. Selama operasi SAR berlangsung melibatkan unsur SAR dari Basarnas Bali (Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem),  Koramil 1623-6/Selat, Polsek Selat, BPBD Karangasem, PMI Karangasem, pemandu Gunung Agung dan masyarakat setempat.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya