Tebing 35 Meter Longsor di Bangli Tutup Badan Jalan Menuju Pura

Bencana alam juga melanda Kabupaten Karangasem

Bangli, IDN Times - Bali dalam dua hari belakangan dilanda cuaca buruk. Hujan disertai angin kencang terjadi di beberapa kabupaten dan menyebabkan beberapa bencana di wilayah Kabupaten Bangli dan Karangasem.

Di Karangasem, sejumlah rumah rusak akibat ditimpa oleh pohon tumbang. Sementara di Bangli, selain pohon tumbang, sebuah tebing longsor hingga menutup badan jalan menuju pura. Cuaca buruk juga membuat aktivitas diving dan snorkling di wilayah Padang Bai, Karangasem sementara ditutup.

Baca Juga: Anak Laki-laki 12 Tahun Dilecehkan Pria di Tabanan

1. Material longsor juga menutup akses jalan warga ke Pura Segara

Tebing 35 Meter Longsor di Bangli Tutup Badan Jalan Menuju PuraLongsoran tebing batu di Desa Songan, Bangli. (Dok. IDN Times/Polsek Kintamani)

Hujan deras dan angin kencang menyebabkan tebing batu di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli longsor. Bahkan longsor itu sempat menerjang rumah semi permanen milik warga. Tidak ada korban dalam peristiwa itu. Saat kejadian pemilik bangunan berada di luar rumah.

Kapolsek Kintamani, Kompol Ruli Agus Susanto, mengatakan longsor tebing terjadi pada Senin (6/2/2023), pukul 08.30 Wita. Ketika itu Wilayah Songan diguyur hujan deras.

"Warga setempat mendengar suara gemuruh, ternyata tebing setinggi sekitar 35 meter roboh," ujar Ruli Agus Susanto, Selasa (7/2/2023).

Longsor itu juga menimpa bangunan semi permanen milik keluarga I Putu Ambarawan. Tidak ada korban karena saat kejadian bangunan itu dalam keadaan kosong. 

"Pemilik bangunan saat kejadian tidak berada di rumah. Korban mengalami kerugian sekitar Rp35 juta karena musibah tersebut," jelasnya.

Sementara itu, material longsor juga menutup akses jalan warga ke Pura Segara, di Banjar Ulundanu, Desa Songan. 

2. Puluhan pohon tumbang di Karangasem

Tebing 35 Meter Longsor di Bangli Tutup Badan Jalan Menuju PuraPohon tumbang di Karangasem akibat cuaca buruk. (Dok. IDN Times/Istimewa)

Angin kencang dan hujan deras juga menyebabkan puluhan pohon tumbang di Kabupaten Karangasem. Musibah itu terjadi merata di semua kecamatan. Namun kejadian paling banyak terjadi di Kecamatan Bebandem.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem, Putu Eka Tirtana, menjelaskan musibah pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang terjadi di 25 wilayah. Sementara di Kabupaten Bebandem, ada 8 peristiwa pohon tumbang.

"Musibah itu menyebabkan bangunan rusak dengan estimasi kerugian semuanya sekitar Rp187 juta,” jelas Eka Triana, pada Selasa (7/2/2023).

Di Kecamatan Rendang, terjadi pohon tumbang di empat lokasi. Sementara Kecamatan Manggis dan Selat masing-masing tiga lokasi, dan di Abang dua lokasi. Sementara di Kecamatan Karangasem dan Sidemen ada satu lokasi. Lalu di Kecamatan Kubu terjadi angin kencang dan longsor.

"Di samping menyebabkan kerusakan, satu korban luka ringan akibat dari musibah tersebut," jelas Putu Eka Tirtana.

3. Aktivitas diving di Karangasem ditutup sementara

Tebing 35 Meter Longsor di Bangli Tutup Badan Jalan Menuju Purailustrasi hobi diving (unsplash.com/Sebastian Pena Lambarri)

Cuaca buruk juga menyebabkan aktivitas snorkling dan diving di perairan Padang Bai dan sekitarnya ditutup sementara. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Imbauan ini sifatnya sementara. Setelah cuaca kembali membaik, aktivitas diving dan snorkling bisa kembali. Tujuannya untuk antisipasi hal tidak diinginkan," ujar Kepala KSOP Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, Selasa (7/2/2023).

Imbauan ini sudah disampaikan ke para pengusaha snorkling dan diving di Padang Bai. Aktivitas diving akan kembali dibuka ketika kondisi cuaca dan gelombang sudah membaik.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya