Denpasar, IDN Times – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Denpasar mengimbau warga KTP nonDenpasar yang mengungsi ke Kantor Lurah Serangan akibat dampak kebakaran di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung, agar pulang kampung. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty.
Ia meminta para pengungsi kebakaran untuk kembali ke daerah asal mereka masih-masing. Hal ini karena tidak memungkinkan kembali ke tempat kebakaran, mengingat situasi masih tanggap darurat.
Gusti Ayu Laxmy mengatakan, kondisi TPA Suwung secara kesehatan tidak layak dijadikan sebagai tempat tinggal. Terlebih bagi nasib anak-anak yang tinggal di wilayah tersebut. Dari hasil penelusurannya diketahui, banyak warga ber-KTP nonDenpasar yang didominasi dari Kabupaten Banyuwangi, tinggal di sekitar TPA Suwung. Rata-rata mereka sudah belasan tahun tinggal di sana, mulai rentang 12 hingga 13 tahun.
"Mereka tempatnya bedeng-bedeng. Jadi sebenarnya gak layak kesehatan ya," ungkapnya, Rabu (18/10/2023).
Sementara itu, jumlah pengungsi yang berada di tempat pengungsian akibat bencana kebakaran TPA Suwung berjumlah 63 jiwa. Sebanyak 2 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa 5 orang ber-KTP Denpasar. Kegiatan pengungsian ini sempat membuat kaget pihak terkait, karena mereka tiba-tiba datang pada 13 Oktober 2023 tanpa melapor diri dengan alasan menghindari asap.
Sebagian dari pengungsi tersebut sudah kembali ke daerah asalnya, dan mengungsi ke kerabat terdekat. Rata-rata mereka bekerja sebagai pemulung, dan sebagiannya lagi bekerja di tempat lain.
"Jadi agar mengungsi mandiri. Atau mengungsi ke kerabat terdekat," jelasnya.
Sebanyak 2 KK ber-KTP Denpasar, hingga Rabu sore ini, masih dikondisikan agar mengungsi ke kerabat terdekat. Pihak Dinsos Kota Denpasar mengatakan masih berkoordinasi dengan Lurah Pedungan.
"Sedang kami kondisikan. Sore ini saya akan bertemu dengan Pak Lurah Pedungan. Jadi masih diberikan kesempatan di Kantor Serangan (mengungsi)," katanya.