Seruan Aksi Aliansi Bali Tidak Diam, Menolak UU TNI

Denpasar, IDN Times - Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Bali Tidak Diam menggelar aksi damai di Lapangan Niti Mandala Renon, Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Kota Denpasar. Aksi damai yang juga menampilkan teatrikal puisi hingga memutar lagu "Bayar Bayar Bayar" karya Band Sukatani itu berlangsung sejak pukul 16.00 Wita sampai malam, Kamis (20/3/2025).
1. Momentum International Women's Day

Aksi ini diselenggarakan sebagai rangkaian momentum International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional untuk merespon situasi mendesak atas tantangan struktural ketidakadilan gender, dan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat.
“Kami menegaskan bahwa perlindungan ruang hidup rakyat, pemenuhan hak dasar, hak atas keadilan serta jaminan kebebasan dasar merupakan hak fundamental yang wajib dijamin negara,” kata peserta aksi, Abi, saat membacakan pernyataan sikap Aliansi Bali Tidak Diam pada Rabu, 20 Maret 2025 di Monumen Perjuangan Rakyat Bali.
2. Ada 19 poin seruan aksi, satu di antaranya menolak UU TNI

Massa aksi menyerukan 19 poin aksi. Dari 19 poin itu, poin ke-15 menyatakan sebagai berikut:
Tegakkan supremasi sipil, tolak Undang-Undang TNI dan masuknya TNI ke ranah sipil yang berpotensi semakin melemahkan demokrasi. Tolak menguatnya militerisme dan patriarki pada pemerintahan Prabowo-Gibran.
Selain menolak UU TNI, massa aksi juga menyatakan maraknya PHK terhadap pekerja dan ancaman krisis ekonomi, serta permasalah lainnya akan melanggengkan ketimpangan dan ketidakadilan.
3. Seruan untuk kesejahteraan perempuan dan masyarakat

Pernyataan sikap Aliansi Bali Tidak Diam menegaskan untuk terus mengawal penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan, anak, kelompok marginal, serta rakyat luas yang terdampak oleh kebijakan yang eksploitatif, diskriminatif, korup, dan represif.
“Kami pun menyerukan solidaritas publik yang meluas untuk memastikan desakan rakyat didengar dalam setiap pengambilan keputusan oleh pemerintah,” lanjut Abi.