- ZOM 417 sebagian besar Jembrana
 - ZOM 419 Jembrana bagian utara dan Tabanan bagian barat
 - ZOM 420 Jembrana bagian timur dan Tabanan bagian barat
 - ZOM 421 Buleleng bagian selatan
 - ZOM 422 Tabanan bagian utara, Badung bagian utara, Gianyar bagian utara dan Bangli bagian tengah
 - ZOM 423 Buleleng bagian tengah dan selatan, Tabanan bagian utara dan Badung bagian utara
 - ZOM 429 Karangasem bagian tengah
 - ZOM 431 Tabanan bagian tengah, Badung bagian tengah, dan Gianyar bagian tengah
 - ZOM 432 Tabanan bagian tengah, Gianyar bagian selatan, dan Badung bagian tengah.
 
Separuh Wilayah Bali Mulai Memasuki Awal Musim Hujan November Ini

Denpasar, IDN Times - Stasiunio Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Stasiun Klimatologi Bali, Aminudin Al Roniri, mengatakan secara umum Awal Musim Hujan (AMH) 2025-2026 di wilayah Bali diprediksi masuk pada September 1 ZOM atau sebanyak 5 persen, pada Oktober 9 ZOM atau sebanyak 45 persen, dan November 10 ZOM atau sebanyak 50 persen.
Pihaknya mengimbau pemerintah daerah (pemda), institusi terkait, dan masyarakat diharapkan waspada serta antisipatif terhadap potensi dampak musim hujan tahun 2025-2026 ini.
"Puncak musim hujan tahun 2025-2026 diprediksi terjadi pada bulan Januari 2026, 9 ZOM atau 45 persen dan bulan Februari 2026, 11 ZOM atau 55 persen," terangnya.
1. Daftar wilayah yang memasuki musim penghujan pada November 2025

Aminudin menjelaskan, daerah yang sudah memasuki musim hujan pada Oktober yaitu ZOM 433 di antaranya Bangli bagian selatan, Karangasem bagian selatan, dan Klungkung bagian utara. Dilihat dari daerah zona musim, hingga 31 Oktober 2025, daerah yang indikasi masuk musim hujan pada bulan November yaitu 9 ZOM, di antaranya
2. Beberapa titik pos juga sudah mengalami musim penghujan

Dilihat dari titik pos hujan, hingga 31 Oktober 2025, terdapat lima titik pos hujan yang sudah masuk musim hujan adalah Pos Pupuan, Bajera, Bebandem, Duda, dan Sidemen. Terdapat 25 titik pos hujan yang indikasi masuk musim hujan pada November yaitu Pos Hujan Palasari, Negara, Yehembang, Pulukan, Sumber Klampok, Busungbiu, Suraberata, Munduk, Pelaga, Baturiti, Petang, Luwus, Candikuning, Wanagiri, Gitgit, Kahang-kahang. Abang, Singarata, Susut, Buruan, Meliling, Bongan, Banjarangkan, dan Ngurah Rai.
3. Masyarakat diimbau waspada potensi bencana hidrometeorologi

Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama bagi yang tinggal di wilayah rawan terdampak. Saat terjadi hujan disertai petir dan angin kencang, masyarakat diimbau menghindari berteduh di bawah pohon, baliho atau bangunan rapuh, serta tetap menjaga kesehatan dan asupan cairan tubuh karena suhu panas pada siang hari masih berpotensi terjadi.


















