5 Sosok Pengacara Jerinx SID di Kasus Laporan Adam Deni

Pengacara yang akrab disapa Gendo ini adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Udayana (Unud) Bali, dan sekarang sedang melanjutkan studi Magister Ilmu Hukum di Program Pasca Sarjana Unud. Ia sudah sejak lama bersahabat dengan JRX.

Gendo juga aktif mengadvokasi isu lingkungan hidup. Ia bersama JRX adalah motor penggerak gerakan Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBali). Gendo sebelumnya pernah menjabat sebagai Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) periode 2016-2020.

Gendo juga dikenal aktif dalam isu Hak Asasi Manusia (HAM) hingga terpilih sebagai Dewan Kehormatan Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (PBHI) Nasional periode 2021 sampai 2025.

Walaupun pernah mendapat intimidasi berupa pemukulan terhadap dirinya selama bertugas sebagai pengacara, namun tidak menyurutkan niatnya untuk tetap berkarier. Hal ini dibuktikan dari langkahnya mendirikan Kantor Hukum bernama Gendo Law Office pada tahun 2013 di Jalan WR Supratman Nomor 1 Gang Lilacita, Kesiman, Kecamatan Denpasar Tim, Kota Denpasar.

Sugeng Teguh Santoso adalah seorang pengacara senior yang kini duduk sebagai Ketua Perhimpunan Penasihat Hukum Indonesia (Peradi) Pergerakan yang ia deklarasikan pada bulan September 2020 lalu. Sugeng, begitu ia disapa, lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).

Pria kelahiran Semarang ini sering dijuluki sebagai “Sang Pembela”, karena kebiasaannya membela rakyat kecil yang sedang terbelit masalah hukum. Ia memilih untuk menekuni profesi sebagai pengacara karena pernah menjadi saksi mata penggusuran rumah keluarganya di Mangga Dua, Jakarta.

Ia bertekad untuk menggeluti bidang hukum dengan harapan dapat berkontribusi membela hak-hak rakyat.

Muhammad Philipus Tarigan adalah seorang pengacara lulusan Universitas Islam, Sumatra Utara. Ia sering bekerja sama dalam penanganan kasus bersama Sugeng Teguh Santoso.

Pada masa awal berprofesi sebagai pengacara, ia bergabung di Kantor Hukum Sugeng Teguh Santoso. Philipus Tarigan tercatat sebagai satu dari 60 orang pengacara yang turut membela Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok dalam persidangan kasus penistaan agama.

I Wayan Adi Sumiarta adalah pengacara lulusan Fakultas Hukum dan Magister Kenotariatan di Program Pasca Sarjana Unud Bali. Adi Sumiarta, begitu ia sering disapa, memiliki konsentrasi di bidang Hukum Pertanahan, Hukum Perusahaan, Hukum Ketenagakerjaan, Hukum Keluarga dan Waris, serta Perancangan Kontrak.

Kini bergabung di Kantor Hukum Gendo Law Office. Sebelum menjadi pengacara, ia sudah aktif dalam gerakan-gerakan sosial bersama Gendo, satu di antaranya turut bergabung dalam ForBali untuk menyuarakan penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa.

I Made Juli Untung Pratama dikenal aktif mengadvokasi isu lingkungan hidup. Ia terpilih sebagai Direktur Eksekutif WALHI Bali periode 2018-2022, menggantikan Suriadi Darmoko.

Pengacara lulusan Fakultas Hukum dan Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Unud Bali ini juga bergabung bersama Adi Sumiarta di Kantor Hukum Gendo Law Office. Sosoknya dikenal tegas dan berani di kalangan seprofesinya serta aktivis lingkungan.

Selain lima sosok di atas, masih terdapat 10 pengacara lainnya yang mendampingi JRX. Susunan lengkap 15 pengacara yang mendampingi drummer Superman Is Dead (SID) ini adalah I Wayan Suardana (Gendo), Sugeng Teguh Santoso, M Philipus Tarigan, Prasetyo Utomo, Fatiatulo Lazira, Sion Tarigan, Firmansyah, Dewa Putu Alit Sunarya, I Wayan Adi Sumiarta, Fahmi Yanuar Siregar, I Ketut Sedana Yasa, I Made Adi Mantara, I Made Juli Untung Pratama, Gita Sri Pramana, dan I Komang Ariawan.

Dalam unggahan di akun Facebook Gendo Law Office, para pengacara ini diibaratkan sebagai Barisan Badai seperti lagu ciptaan JRX.