Pelebon Tokoh Puri Klungkung Tjokorda Gde Agung Digelar Sederhana

Klungkung, IDN Times - Pelebon tokoh Puri yang juga mantan Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Agung, akan dilaksanakan tanggal 6 Januari 2021. Karena dilaksanakan di tengah pandemik COVID-19, upacara dilaksanakan lebih sederhana.
Warga yang terlibat langsung dalam royal ceremony ini nantinya juga akan menjalani rapid test antigen.
1. Satgas awalnya tidak memberikan rekomendasi
Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Klungkung, I Nyoman Suwirta, ketika dikonfirmasi awalnya tidak memberikan rekomendasi pihak Puri Klungkung untuk melaksanakan upacara pelebon. Tokoh Puri lalu mengadakan pertemuan bersama kepolisian, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) beberapa kali terkait hal ini.
"Karena terkait tradisi dan keyakinan, kami sepakat pelebon tetap dilaksanakan. Hanya saja kami memberikan pengawasan dengan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat," kata Suwirta, Rabu (30/12/2020).
Upacara pelebon keluarga Puri Klungkung yang biasanya digelar megah dan mewah, kali ini dilaksanakan secara sederhana. Jumlah orang yang terlibat dalam upacara ini dibatasi seminimal mungkin.
2. Sarana upacaranya lebih sederhana. Peserta juga dibatasi 50 orang

Penglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Smara Putra, mengatakan pelebon Tjokorda Gde Agung yang meninggal bulan Mei 2020 lalu, awalnya dilaksanakan pada September 2020. Namun karena pandemik, upacara mundur pada 6 Januari 2021.
"Jika kembali diundur, kami tidak tahu kapan pandemik ini berakhir. Apalagi sarana upacara seperti wewantenan, semua sudah selesai," ujar Ida Dalem.
Setelah berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Klungkung, maka pelebon sepakat dilaksanakan dengan prokes dan pengawasan yang ketat.
"Saat upacara nanti, peserta yang terlibat langsung sudah sangat kami batasi. Antara 20 sampai 50 orang saja. Acara pun kami upayakan dengan waktu yang lebih singkat," jelas Ida Dalem.
Sarana upacara seperti Bade yang biasanya tinggi menjulang, dibuat hanya empat meter. Sarana Naga Banda dan Lembu juga lebih kecil, agar tidak membutuhkan banyak orang untuk mengangkatnya.
3. Para peserta pelebon akan menjalani rapid test antigen

Peserta yang terlibat langsung pada saat pelebon akan menjalani rapid test antigen, pada Selasa (5/1/2021).
"Nanti setelah rapid test dan hasilnya keluar, akan diberikan tanda pengenal sebagai tanda negatif COVID-19. Jadi bagi warga yang tidak memiliki tanda pengenal, tidak diperkenankan mengikuti prosesi pelebon," Suwirta, yang juga menjabat sebagai Bupati Klungkung.
Untuk mengurangi iring-iringan, sarana upacara seperti Bade, Naga Banda, dan Lembu akan disiagakan di depan Kantor Pos Semarapura Gajah Mada atau 500 meter dari lokasi upacara pembakaran jenazah.
"Hal ini untuk menghindari iringan-iringan warga saat pelaksanaan pelebon," ungkap Ida Dalem.