Cerita Sopir Bus Kecelakaan Beruntun di Baturiti, Akui Panik

Sopir bus ungkapkan penyesalannya

Tabanan, IDN Times - Kepolisian Resor (Polres) Tabanan menggelar jumpa pers tragedi kecelakaan beruntun di Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Senin (20/6/2022). Dalam kesempatan itu, sopir bus berinisial AS (38) menyatakan penyesalannya dan meminta maaf kepada para korban kecelakaan.

Baca Juga: Sopir Bus Jadi Tersangka Kecelakaan Beruntun di Baturiti

1. Kecelakaan karena kesalahan teknis, bukan human error

Cerita Sopir Bus Kecelakaan Beruntun di Baturiti, Akui PanikIlustrasi Kecelakaan Kendaraan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kapolres Tabanan, AKBP Ranefli Dian Candra, memaparkan kecelakaan yang terjadi di Banjar Pacung, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti ini berlangsung pukul 11.30 Wita. Bus pariwisata dengan nomor polisi (nopol) B 7134 WGA ini datang dari arah Singaraja menuju Gianyar. Bus ini mengangkut 45 orang, yang merupakan siswa dan guru dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Labschool Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Surabaya.

"Mereka datang dari Surabaya dan mampir ke DTW Ulun Danu Beratan. Setelah itu hendak melanjutkan perjalanan ke tempat wisata di Gianyar sebelum ke penginapan mereka di Denpasar," ujar Ranefli.

Dari hasil pemeriksaan para saksi diketahui, bahwa kondisi bus masih dalam keadaan baik ketika melintasi medan jalur Singaraja, dan pada saat berhenti di DTW Ulun Danu Beratan. Namun bau menyengat seperti terbakar mulai tercium lima menit sebelum kejadian.

"Dari pemeriksaan ini diketahui jika penyebab kecelakaan ini karena permasalahan rem blong dan bukan human error," lanjutnya.

Pernyataan itu berdasarkan pemeriksaaan kondisi kesehatan sopir yang hasilnya tidak dalam pengaruh obat, narkoba, maupun dalam kondisi mengantuk. Surat-surat seperti STNK dan SIM pun lengkap.

"Dengan ini kami juga menetapkan sopir bus sebagai tersangka," katanya.

Baca Juga: Kronologi Tabrakan Beruntun di Baturiti Tabanan, Bus Bawa Pelajar SMP

2. Pihak manajemen sudah dipanggil untuk dimintai keterangan

Cerita Sopir Bus Kecelakaan Beruntun di Baturiti, Akui Panikilustrasi bus (pexels.com/Jakob Scholz)

Ranefli masih menunggu keterangan dari pihak manajemen bus terkait perawatan dan kelayakan bus sebelum beroperasi, serta kapan terakhir melakukan kali uji KIR di Dinas Perhubungan setempat. Pihaknya telah mengirimkan surat kepada manajemen, dan rencananya akan datang untuk dimintai keterangan, Kamis (23/6/2022) depan.

Dari pemeriksaan sementara, bus diproduksi pada tahun 2014 dan baru 4 sampai 5 tahun beroperasi.

"Jadi kalau dilihat dari segi usia bus tidak terlalu tua dan juga belum lama beroperasi," terangnya.

3. Dua korban masih dirawat di RS Siloam Denpasar

Cerita Sopir Bus Kecelakaan Beruntun di Baturiti, Akui Panikilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (IDN Times/Sukma Shakti)

Delapan orang mengalami luka-luka akibat tragedi ini. Masing-masing tiga orang merupakan warga lokal dan lima orang lainnya Warga negara Asing (WNA). Pada saat kejadian, bus yang kehilangan kendali karena rem blong awalnya menyerempet mobil Toyota Rush yang mengangkut tiga orang penumpang warga lokal. Bus lalu membanting setir ke arah kiri dan menabrak mobil Suzuki APV yang mengangkut lima WNA.

Sang sopir kemudian membanting setirnya ke kanan dan menabrak secara beruntun mobil Daihatsu Ayla warna merah, mobil Suzuki Swift, sepeda motor Honda Scoopy, mobil Daihatsu Feroza, serta mobil Toyota Avanza. Bus kembali membanting setir ke arah kiri dan menabrak mobil Suzuki Swift, menabrak tembok warga serta pejalan kaki hingga meninggal dunia di lokasi.

Terakhir, sopir kembali membanting setir ke kanan dan menabrak mobil Honda CRV hingga bus terus melaju ke arah selatan lalu menabrak bale bengong milik restoran Ananta Boga, sampai akhirnya terperosok ke kebun sebelah timur jalan. Total ada delapan unit mobil dan dua sepeda motor yang rusak akibat kecelakaan tersebut dengan kerugian ditaksir mencapai Rp300 juta.

Sementara dari delapan orang yang terluka, tiga di antaranya adalah penumpang mobil Toyota Rush dibawa ke RSUD Tabanan dan langsung diperbolehkan pulang pada hari itu juga. Sedangkan lima orang sisanya adalah penumpang mobil APV yang semuanya WNA, dirawat di RS Siloam Denpasar. Dari kelima WNA itu, dua orang di antaranya masih dirawat dan sisanya diperbolehkan pulang.

"Kondisinya dua pasien ini sadar hanya mengalami luka terbuka di bagian paha dan luka di bagian kepala," ungkap Ranefli.

Penumpang study tour, lanjut Ranefli, langsung dijemput oleh bus yang berbeda ke tempat penginapan di Kota Denpasar pada saat kejadian.

"Mereka menginformasikan jika pagi ini sudah kembali ke Surabaya. Semuanya selamat dari kecelakaan tersebut. Hanya satu orang guru dan satu orang siswa mengalami luka ringan," jelas Ranefli.

4. Sopir menyampaikan permintaan maaf

Cerita Sopir Bus Kecelakaan Beruntun di Baturiti, Akui PanikSopir bus, AS (baju oranye), ditetapkan sebagai tersangka kecelakaan beruntun di Kecamatan Baturiti. (IDN Times/Wir Sanjiwani)

Dalam jumpa pers di Polres Tabanan, tersangka AS menyampaikan penyesalan dan meminta maaf kepada para korban kecelakaan tersebut.

"Saya minta maaf dan menyesal. Saya tidak sengaja melakukannya," kata AS.

AS mengaku panik mengetahui busnya berjalan di luar kendali akibat rem yang tidak berfungsi. Ia berusaha mencari cara agar bus tersebut berhenti. Pada saat kejadian, AS melaju dengan kecepatan 30 kilometer per jam.

"Saya berusaha berbagai cara agar bus berhenti. Tidak berani ambil jalur kanan, terus karena takut korban semakin banyak. Sebab saat itu kondisi jalan sedang ramai sekali."

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya