Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Imam Rosidin

Denpasar, IDN Times - Objek wisata sungai Tukad Bindu menjadi satu di antara lokasi yang akan dikunjungi delegasi pertemuan ekonomi IMF-WB di kota Denpasar. Sekitar 200 delegasi diperkirakan akan mengunjungi tempat yang berlokasi di Jalan Turi, Kelurahan Kesiman, Denpasar ini. Tukad Bindu menarik perhatian karena mulai munculnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sepanjang sungai.

Tukad Bindu merupakan daerah aliran sungai sepanjang 1 km yang ditata dan dijaga lingkungannya. Sepanjang sungai ini ditumbuhi pohon-pohon rindang, yang dilengkapi dengan tempat duduk dan beristirahat bagi pengunjung.

Air sungainya juga nampak bersih karena kesadaran masyarakat sekitar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, juga terdapat wisata kuliner yang penjualnya merupakan penduduk sekitar. Seperti gimana situasinya? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Tukad Bindu ini berawal dari menurunnya kesadaran masyarakat terkait kebersihan sungai

IDN Times/Imam Rosidin

Jauh sebelum Tukad Bindu sebersih dan sehijau saat ini, dulunya menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga masyarakat sepanjang aliran sungai. Banyak sampah plastik dan lainnya berserakan di sekitar Daerah aliran Sungai (DAS).

Tak hanya itu, lokasinya juga terkenal angker karena pepohonan dan tanaman di sekitar terlalu rimbun dan tak terurus. Kini, Tukad Bindu telah berubah menjadi tempat yang bersih dan menjadi alternatif objek wisata di tengah kota Denpasar.

Berawal dari kondisi tersebut, timbul kesadaran sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Sungai Bersih ,untuk mengembalikan fungsi sungai seperti sebelumnya. Bahwa perlunya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang air dan sungai adalah sumber kehidupan yang sangat penting bagi masyarakat.

"Kami kemudian bersama-sama membenahi dan mulai bersih-bersih lokasi ini. Kami juga ingin merubah pola pikir masyarakat yang mulai melupakan pentingnya kebersihan sungai. Kami juga melibatkan masyarakat," kata I Gusti Ray Ari Temaja, penggagas Tukad Bindu saat dijumpai di lokasi, Senin (1/10) siang.

2. Berbasis komunitas dan untuk memberdayakan masyarakat sekitar

Editorial Team

Tonton lebih seru di