Rumah di Gianyar Ambrol ke Sungai, 3 Balita Jadi Korban

Ayahnya masih kritis di RSUP Sanglah

Gianyar, IDN Times - Hujan lebat yang disertai petir mengguyur wilayah Denpasar dan sekitarnya, dini hari (8/12) tadi. Derasnya hujan tersebut membuat warga di wilayah Gianyar jadi korban.

Dari info yang berhasil dihimpun, rumah warga di gang Taman Beji IV Banjar Sasih, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar jadi jebol karena peristiwa tanah longsor, sekitar pukul 06.30 Wita. Akibat kejadian ini, sejumlah penghuni rumah tersebut mengalami luka-luka dan meninggal dunia.

Baca Juga: Proses Kremasi 4 Korban Longsor Gianyar Dihadiri Ratusan Pelayat

1. Lima anggota keluarga jadi korban. Tiga di antara lima korban tersebut masih balita

Rumah di Gianyar Ambrol ke Sungai, 3 Balita Jadi KorbanInstagram.com/satbrimobdabali

Satu keluarga yang menghuni rumah tersebut jadi korban longsor. Mereka adalah Made Oktara Dwi Palguna (30), Ni Made Lintang Ayu Widmerti (31), Ni Putu Deta Vania Larasati (6), I Made Adin Radita Palguna (3) dan I Nyoman Adli Anggara Palguna (2). Made Oktara adalah orang pertama yang berhasil dievakuasi. Kondisinya masih hidup dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) Dharma Yadnya, Denpasar.

Saat ditelusuri IDN Times, Made Oktara tiba di RSU sekitar pukul 08.00 Wita. Menurut keterangan petugas keamanan yang enggan disebutkan namanya, ia sempat mendapatkan penanganan medis. Namun karena kondisinya kritis, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar sekitar pukul 10.00 Wita.

"Itu kasurnya masih di sana," kata petugas tersebut sambil menunjukkan kasur berwarna biru yang digunakan untuk membopong korban. Kasur ini diletakkan begitu saja di depan bangunan sebelah kiri IGD RSU Dharma Yadnya.

IDN Times lalu menelusurinya ke RSUP Sanglah. Petugas admission yang tak disebutkan namanya mengungkapkan jika pasien bernama Made Oktara benar ada di ruang bedah Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Sanglah. Hingga kini IDN Times masih menunggu konfirmasi dari Humas RSUP sanglah dan para korban.

Baca Juga: Rumah Longsor di Gianyar, 4 Anggota Keluarga Meninggal Dunia

2. Sekitar pukul 06.15 Wita, saksi melihat rumah mendadak ambles ke dasar sungai

Rumah di Gianyar Ambrol ke Sungai, 3 Balita Jadi KorbanInstagram.com/satbrimobdabali

Saat itu Ni Nyoman Martani (53), mertua Made Oktara yang jadi saksi kejadian, sedang menghaturkan sesajen di sanggah (Tempat suci sembahyang). Sekitar pukul 06.15 Wita, ia melihat bangunan dan tanah di lokasi yang berada di pinggir sungai itu langsung ambles. Lima korban yang saat itu berada di dalam rumah ikut jatuh terbawa tanah longsor.

Seketika Nyoman Martani berteriak minta tolong ke warga sekitar. Warga langsung berdatangan untuk membantu evakuasi. Lalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Korps Brigade Mobil Daerah (Basarnas Brimobda) Polda Bali, personel Kepolisian Sektor (Polsek) Sukawati, Koramil Sukawati dan masyarakat sekitar ikut membahu melakukan evakuasi para korban.

Baca Juga: Tempat Pembuangan Sampah Ilegal di Kutuh Dipenuhi Lalat & Ganggu Warga

3. BBMKG Wilayah III Denpasar sudah mengeluarkan peringatan dini jika akan terjadi hujan lebat yang membawa dampak tanah longsor hingga banjir

Rumah di Gianyar Ambrol ke Sungai, 3 Balita Jadi KorbanPohon tumbang di setra Desa Pekraman Lodtunduh, Ubud, Gianyar, hari Kamis (6/12) sekitar pukul 09.00 Wita.. (Instagram.com/pusdalopgianyar)

Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengungkapkan bahwa beberapa wilayah di Bali diperkirakan mengalami hujan lebat. Seperti tanggal 6 Desember 2018 akan terjadi hujan lebat di wilayah Jembrana, Tabanan, Klungkung dan Karangasem. Tanggal 7 Desember terjadi di Jembrana dan Tabanan. Lalu tanggal 8 Desember akan hujan lebat di Jembrana, Buleleng dan Tabanan.

Mereka juga memeringatkan masyarakat supaya waspada terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat atau petir.

Termasuk pengguna dan operatis jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di wilayah pesisir supaya berhati-hati sama potensi gelombang laut setinggi 2,5 meter di Perairan Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan dan Samudra Hindia selatan Bali.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya