Menristekdikti: Jangan Nyoblos Dua, Satu Saja Supaya Benar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Pemilihan Umum (Pemilu) sebentar lagi akan diadakan serentak tanggal 17 April 2019. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir, berbicara di hadapan anak-anak muda di kalangan mahasiswa Bali supaya tidak golput (Golongan putih) pada pemilu 2019. Ia berpesan agar para mahasiswa menggunakan hak pilihnya dengan benar.
1. Indonesia sedang darurat hoaks setelah Cina, Australia, Amerika dan Kanada
Nasir berpesan kepada generasi muda supaya tidak terjebak pada informasi bohong atau hoaks. Apalagi Indonesia kini sedang darurat hoaks setelah Cina, Australia, Amerika dan Kanada.
“Mahasiswa harus mampu membedakan mana benar dan mana tidak benar. Hoaks hancurkan seni-seni budaya bangsa,” katanya saat peluncuran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-24 di Lapangan Puputan Renon, Bali, Kamis (21/2) lalu.
Baca Juga: Khusus Buat Perantau, Trik Nyoblos Tanpa Harus Pulang Kampung
2. Calon Presidennya hanya ada dua, jadi gunakan hati nurani untuk memilihnya
Ia lalu Nasir menjelaskan, dalam Pemilu 2019 mendatang hanya ada dua calon presiden. Untuk itu harus menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani. Sebab golput dapat merugikan Indonesia.
"Golput akan merugikan bangsa Indonesia sendiri. Demokrasi akan terganggu, manfaatkan sesuai hati nurani suadara jangan sampai tidak memanfaatkan demokrasi," jelasnya.
3. "Jangan nyoblos dua. Satu saja ya, supaya benar"
Dalam kesempatan itu, Nasir menyarankan supaya mahasiswa mencoblos satu pilihan saja. Pasalnya, jika dicoblos keduanya maka akan batal atau tidak sah.
"Jangan sampai dicoblos dua. Dicoblos dua batal itu namanya nanti. Coblos hanya satu saja. Jangan nyoblos dua. Satu saja ya, supaya benar;" pungkasnya.
Baca Juga: Inilah Aturan Memasang Bendera Parpol di Rumah Tetangga