Gunung Batur Terekam Belasan Kali Mengalami Gempa Vulkanik

Bangli, IDN Times - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid AN, mengatakan berdasarkan hasil pengamatan secara visual dan instrumental, tingkat aktivitas Gunung Batur hingga 28 Februari 2025 masih berada pada Level I (Normal).
"Data kegempaan di Gunung Batur tidak menunjukkan perubahan yang signifikan dibandingkan dengan kegempaan pada periode sebelumnya," terangnya.
1. Secara visual, asap kawah di Gunung Batur tidak teramati

Dalam Laporan Evaluasi Gunung Api Batur periode 1–28 Februari 2025, bahwa berdasarkan pemantauan visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut, asap kawah tidak teramati, cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut dan selatan.
"Suhu udara sekitar 16-28°C," ungkapnya.
2. Terekam belasan kali Gunung Batur mengalami gempa vulkanik

Kemudian pengamatan instrumental selama periode 1–28 Februari 2025 terekam satu kali Gempa Vulkanik Dangkal, 13 kali Gempa Vulkanik Dalam, 6 kali Gempa Tektonik Lokal, dan 30 kali Gempa Tektonik Jauh.
3. Potensi bahaya gas beracun Gunung Batur

Kegempaan Gunung Batur didominasi oleh Gempa Tektonik Jauh, namun beberapa kali terekam Gempa Vulkanik Dalam. Pemunculan Gempa Vulkanik Dalam mengindikasikan aktivitas magma masih terus berlangsung di bawah tubuh Gunung Batur.
"Potensi bahaya Gunung Batur saat ini adalah dapat berupa gas beracun dari lubang-lubang tembusan gas di sekitar kawah," terangnya.