Gejala Gatal Scabies Bisa Memuncak Pada Malam Hari

Denpasar, IDN Times - Banjir tidak hanya membawa dampak pada kerusakan lingkungan, tetapi juga kesehatan masyarakat baik penyakit kulit maupun sistemik. Ketua Departemen Dermatologi dan Estetika Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof INGN Ngoerah Denpasar, Dokter Ni Luh Putu Ratih Vibriyanti Karna, mengatakan penyakit infeksi kulit Scabies yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit ini bukan langsung terbawa air bah, akan tetapi merupakan penyakit tidak langsung.
"Sarcoptes itu kecil, mikron ya. Jadi gak bisa dilihat dengan mata telanjang," ungkapnya dalam program Ngusik ke 301 di YouTube PKRS Prof Ngoerah beberapa waktu lalu.
Penularan Scabies ini bisa secara langsung dan tidak langsung, termasuk kontak erat di lokasi pengungsian, atau asrama yang memungkinkan kontak berdekatan atau tidur berdempetan. Penyakit ini juga memungkinkan ditularkan melalui barang-barang atau barang pribadi. Penyakit ini berpotensi menular ke lebih dari satu orang bahkan dalam lingkup keluarga.
Gejala klinis Scabies ini diawali dengan rasa gatal di malam hari dengan intensitas gatal yang hebat. Rasa gatal di malam hari terjadi, karena tungau Sarcoptes sedang beraktivitas membuat terowongan di lapisan kulit manusia saat malam hari. Saat itulah terjadi perlawanan dari imunitas seluler tubuh penderita, sehingga menimbulkan rasa gatal.
"Tempat lokasi dia gatal itu biasanya khas. Ada di sela jari kaki maupun tangan. Kemudian di area kulit tipis lainnya seperti lipatan-lipatan. Lipatan ketiak, lipatan paha, di lipatan payudara juga bisa. Di pusar atau di alat kelamin" terangnya.
Pengobatan Scabies juga masih terbatas di layanan atau fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia. Penanganan di masyarakat pada umumnya kurang tepat hingga menyebabkan terjadinya iritasi dari salep yang dipakai. Teknik pengolesan salep Permethrin untuk Scabies kebanyakan dilakukan dua kali sehari pagi dan sore di area yang gatal. Banyak penderita yang melakukan teknik ini, tapi bukan merupakan cara yang tepat.
"Dilakukan pengolesannya seluruh tubuh. Dioleskan pada sore hari, didiamkan selama 10-12 jam. Kenapa sore hari? Ya itu tadi tungau bekerjanya malam hari, sehingga bisa mati. Keluar dari kulit. Gak dipakai setiap hari, diulang lagi minggu depannya," terangnya.
Pengobatan Scabies cenderung berbeda dengan penyakit kulit lainnya, karena tidak hanya kepada penderita akan tetapi juga kepada keluarganya. Selain itu juga dilakukan pembersihan lingkungan dan barang-barang yang dipakai penderita. Misalnya mencuci sprei, sarung bantal, baju dan lain sebagainya menggunakan air panas. Juga menjemur kasur atau bantal yang digunakan.
Scabies ini dapat menjadi ruang masuknya penyakit lain, misalnya infeksi bakteri hingga bernanah akibat garukan tidak kuat menahan gatal.


















