WNA Curi Gerabah di Kuburan Nusa Penida untuk Pot Kebunnya

- WNA Prancis mencuri gerabah di usa Penida
- Awalnya mengaku beli di Kintamani, tapi akhirnya mengakui ambil dari setra
- Kasus diselesaikan dengan mediasi di Balai Banjar Desa Suana
Klungkung, IDN Times - Seorang warga negara asing (WNA) asal Prancis berinisial PBE (40) diamankan warga setelah ketahuan membawa sejumlah guci gerabah. Warga menduga WNA ini mengambil gerabah tersebut dari setra (kuburan) Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Gerabah tersebut rencananya akan dimanfaatkan sebagai pot tanaman di kebun. Warga melaporkan kasus ini ke polisi.
“Guci yang dibawa merupakan gerabah yang biasa digunakan sebagai tempat tirta (air suci) di area setra. Kondisinya sudah usang dan masih terdapat tanah menempel,” ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Nusa Penida, AKP I Ketut Kesuma Jaya, Kamis (25/12/2025).
1. WNA awalnya mengaku membeli gerabah di Kintamani

Peristiwa ini terjadi, pada Rabu (24/12/2025). WNA tersebut melintas menggunakan sepeda motor ke jalur Pura Pucak Sari Desa Suana, yang merupakan akses terbatas dan jarang dilalui oleh publik. Keberadaan WNA di jalur tersebut memicu kecurigaan warga setempat. Kecurigaan semakin menguat setelah melihat dia membawa beberapa guci kecil berbahan tanah liat.
"Saat ditanya oleh warga setempat, WNA tersebut sempat mengaku membeli gerabah itu di wilayah Kintamani," jelasnya.
2. WNA itu mengaku gerabah akan digunakan sebagai pot di kebun

Meski mengaku membeli di Kintamani, namun tidak membuat warga setempat percaya begitu saja. Terlebih gerabah itu tampak usang Setelah didesak, ia baru mengakui telah mengambil gerabah di setra, dan akan digunakan sebagai pot tanaman di kebunnya.
"Setelah didesak, WNA itu mengakui mengambil gerabah itu di setra. Pengakuannya untuk pot di kebunnya," ujar Kesuma.
3. Kasus ini diselesaikan dengan mediasi

Karena gerabah itu berasal dari setra warga, kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Nusa Penida untuk ditangani lebih lanjut. Aparat kepolisian segera mendatangi lokasi guna memastikan situasi tetap kondusif. Perkara tersebut akhirnya diselesaikan melalui proses mediasi di Balai Banjar Desa Suana dengan melibatkan unsur kepolisian, perangkat desa, dan tokoh setempat.


















