Fakta Menarik Bali, Mulai Penduduk Hingga Tergerusnya Budaya

Denpasar, IDN Times - Bali merupakan pulau di Indonesia dengan luasan 5.590 kilometer persegi atau hanya 0,1 persen dari luas wilayah Indonesia. Gubernur Bali, Wayan Koster, mengatakan hingga tahun 2024 Bali memiliki 57 kecamatan, 1500 desa adat, 636 desa, dan 80 kelurahan. Dengan luasan tersebut, Bali memiliki potensi yang unik termasuk dalam bidang pariwisata.
"Kecil sekali wilayah Bali ini," ungkapnya.
1. Nama Nyoman dan Ketut di Bali hampir punah

Menurut Koster, jumlah penduduk Bali mencapai 4,4 juta jiwa atau 1,6 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Pertumbuhan penduduk Bali sebesar 0,66 persen, yang disebutnya cenderung melambat dari tahun ke tahun. Angka pertumbuhan penduduk Bali ini lebih rendah ibandingkan angka pertumbuhan penduduk Indonesia yang mencapai 1,04 persen per tahun.
"Ini perlu menjadi perhatian semua karena menurunnya jumlah penduduk Bali termasuk tergerusnya budaya Bali. Nama depan Nyoman dan Ketut hampir punah di Bali. Harus kita jaga ini. Kalau gak, Nyoman dan Ketut tinggal di museum," terangnya.
Koster mengatakan, anak-anak dengan nama Nyoman dan Ketut akan diberikan insentif mulai tahun 2025. Juga bagi perempuan yang sanggup melahirkan anak hingga empat.
2. Masyarakat Bali memiliki umur harapan hidup lebih panjang

Umur harapan hidup penduduk di Provinsi Bali 75 tahun. Angka ini di atas nasional, yaitu 74 tahun. Provinsi ini juga memiliki angka stunting yang lebih rendah dari nasional yakni berada di angka 7,2 persen. Sedangkan angka stunting nasional mencapai 21,5 persen.
"Pada tahun 2025 itu ditargetkan akan turun di bawah enam persen (angka stunting)," terangnya.
3. PDB Bali mencapai Rp67 juta per tahun per kapita

Selanjutnya pada tahun 2024, pembangunan ekonomi makro di Bali mengalami kemajuan dengan pertumbuhan ekonomi 5,84 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,03 persen.
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita di Bali mencapai Rp67 juta per tahun, yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang saat itu sebesar Rp58 juta.
"Tingkat kemiskinan 3,80 persen, terendah di Indonesia. Nasional 8,57 persen," katanya.
4. Wilayah Sarbagita menjadi andalan Bali untuk pertumbuhan ekonomi

Provinsi Bali membagi sebaran wilayah ekonomi Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan), dan luar Sarbagita. Luasan Sarbagita mencapai 1.738 kilometer persegi atau 31 persen dengan jumlah penduduk 2,3 juta jiwa (52 persen). Sedangkan luar Sarbagita mencapai luasan 3.852 km persegi atau sekitar 69 persen dengan jumlah penduduk 2,1 juta jiwa (48 persen).
"Sarbagita juga ditandai dengan jumlah hotel sebanyak 2.750 atau sekitar 71 persen. Sedangkan di luar Sarbagita hanya 29 persen," terangnya.
Jumlah restoran di Sarbagita mencapai 3.136 restoran atau 69 persen, sisanya berada di luar Sarbagita. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sarbagita mencapai Rp9,5 triliun, dan di luar Sarbagita hanya Rp1,5 triliun.
"Gap-nya besar sekali," ungkapnya.