Nenek di Karangasem Hilang, Tim SAR hanya Temukan 2 Ekor Sapi Miliknya

- Pihak keluarga sempat mencari korban, hanya temukan sapi korban
- Sapi milik Retu ditemukan disekitar tebing
- Pencarian dengan membunyikan gamelan tradisional
Karangasem, IDN Times - Seorang nenek bernama Ni Wayan Retu (75) menghilang sejak Kamis (6/11/2025) di wilayah Panglega, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem. Kabar hilangnya, Retu berasal dari laporan pihak keluarga yang tidak menemukannya di rumah.
Berdasarkan laporan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, keluarga melaporkan kehilangan sejak Kamis (6/11/2025) sekitar pukul 19.20 Wita. “Info kejadian kami terima hari Kamis, kira-kira pukul 19.20 Wita, dari keluarganya," kata Sidakarya, Sabtu (8/11/2025).
Sidakarya menjelaskan, Retu meninggalkan rumah dengan membawa dua ekor sapi yang merupakan hewan ternaknya.
1. Pihak keluarga sempat mencari korban, hanya temukan sapi korban

Menanggapi laporan dari keluarga korban, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gabungan melakukan pencarian mulai Jumat (7/11/2025). Upaya pencarian Retu dengan menyisir lokasi di sekitar penemuan sapi miliknya.
Sidakarya mengatakan, awalnya keluarga Retu bermaksud membawa makanan di pagi hari. Namun, Retu sudah tidak ada di rumahnya beserta dua ekor sapi ternaknya.
2. Sapi milik Retu ditemukan disekitar tebing

Sidakarya menjelaskan pihak keluarga korban sempat melakukan pencarian terhadap hilangnya Retu. “Pihak keluarga sempat mencari, hanya ditemukan sapi di wilayah Panglega, Desa Datah, di bawah jurang satu ekor dan di rumah warga satu ekor, tetapi korban tidak ditemukan,” ujar Sidakarya.
Keluarga dan warga sekitar melakukan pencarian sejak malam hilangnya Retu. Sementara, pencarian pada hari Jumat (7/11/2025) berfokus menyisir lokasi terakhir Retu di Desa Poh, Bebandem, Karangasem. Tim SAR membagi kelompok ke dalam tiga tim, satu tim fokus mencari ke arah tebing lokasi penemuan sapi.
3. Pencarian dengan membunyikan gamelan tradisional

Sementara itu, pihak keluarga serta warga mencoba pencarian Retu dengan kearifan lokal adat setempat. Mereka mencari Retu sambil membunyikan gamelan tradisional. Kepercayaan orang Bali, dengan membunyikan gamelan akan mengeluarkan orang hilang yang disembunyikan makhluk tak kasat mata.
Sidakarya mengatakan, hingga saat ini hasil operasi SAR belum menemukan keberadaan Retu. Selama berlangsungnya pencarian, melibatkan unsur SAR dari Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Datah, Kepala Dusun (Kadus) Datah, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Datah, keluarga korban dan masyarakat Desa Datah.
















