Cegah Abrasi, Pemasangan Breakwater di Pantai Kuta Berlanjut

Badung, IDN Times - Pantai Kuta dan sekitarnya sedang melakukan melalui pemasangan breakwater untuk mencegah abrasi. Pelaksanaan proyek ini sejak 30 November 2024 lalu, dimulai dengan upacara ngeruak (upacara di Bali sebelum mulai pembangunan). Kini, titik pemasangan breakwater Pantai Kuta sudah sampai di depan Kartika Plaza.
Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida, Gede Lanang Sunu Perbawa, mengungkapkan pemasangan breakwater ini juga berlangsung di Legian dan Seminyak.
1. Pembangunan breakwater di Kuta masih berlangsung

Lanang Sunu menjelaskan, pembangunan breakwater di Kuta masih berlangsung, dan kini sudah di lokasi BWN (breakwater new) tiga. Titik tersebut berada di depan Kartika Plaza. Pemasangan breakwater ini juga berdasarkan kondisi arus ombak dan cuaca.
“Ada kendala terkait air pasang laut dan cuaca, di mana pelaksanaan kegiatan menyesuaikan kondisi tersebut,” kata Lanang Sunu saat dihubungi IDN Times, pada Minggu (11/5/2025).
2. Pemasangan breakwater bertujuan untuk mencegah abrasi

Lanang Sunu mengungkapkan, abrasi di Pantai Kuta dan beberapa wilayah lainnya terjadi karena fenomena alam di daerah pesisir. Jadi pemasangan breakwater ini bertujuan untuk mencegah abrasi tersebut.
Menurut Lanang, arus gelombang menyebabkan pasir di pantai berpindah, ditambah sedimen yang menipis sehingga terjadi abrasi. Proyek pembangunan breakwater dan pengisian pasir ini menelan biaya hingga Rp 249 miliar.
3. BWS Bali menargetkan pengerjaan breakwater selesai pada 2026

Berdasarkan perencanaan, Lanang mengungkap target pengerjaan breakwater tuntas pada akhir 2026. Pascapengerjaan breakwater, akan ada masa pemeliharaan.
“Pelaksanaan pekerjaan sampai akhir 2026, dengan masa pemeliharaan saty tahun setelah pekerjaan selesai,” kata Lanang.