Cegah PMK, Stok Kambing Kurban Diambil dari Tiga Kabupaten di Bali

Diharapkan Bali tetap bebas PMK

Badung, IDN Times - Menjelang perayaan Idul Adha 1443 Hijriah yang jatuh pada 10 Juli 2022 mendatang, sudah mulai banyak penjual hewan kurban kambing di wilayah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Sebelumnya pihak Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar menyatakan dan memastikan tidak ada lalu lintas ternak, terutama untuk stok hewan kurban kambing dari wilayah Jawa ke Provinsi Bali.

Langkah tersebut terkait dengan upaya antisipasi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke Provinsi Bali. Lalu dari mana asal kambing-kambing yang dijual di Bali? Apakah ada pengaruh pelarangan memasukkan kambing ke Bali terhadap harga jual hewan kurban ini?

Baca Juga: Pedagang di Bali Pilih Tak Jual Minyak Curah, Ribet dengan Aplikasi

1. Dinas Pertanian ungkap kambing kurban disuplai dari tiga wilayah

Cegah PMK, Stok Kambing Kurban Diambil dari Tiga Kabupaten di BaliIlustrasi Hewan Kurban (IDN Times/Besse Fadhilah)

Kepala Dinas Pertanian, dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, saat dikonfirmasi pada Kamis (30/6/2022), mengungkapkan bahwa kambing yang dijual di beberapa titik untuk stok kurban saat ini merupakan kambing yang berasal dari 3 wilayah di Bali. Kambing diperoleh dari Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Buleleng, dan Kabupaten Jembrana.

Ia menegaskan bahwa kambing-kambing tersebut bukanlah ternak yang dikirim dari wabah PMK. Petugas dari Dinas Pertanian mengaku juga telah bersinergi melakukan pengawasan di lapangan bersama dengan petugas karantina, terutama di pintu masuk Bali.

“Setelah kami cek, kami kan punya petugas juga di sana. Itu memang ternak kita. Ternak Bali itu ternak yang dari Pupuan. Itu kan tidak masalah. Walaupun ternak dari Pupuan tetap kami lakukan disinfektan, pengawasan ketat,” ungkapnya.

Populasi ternak kambing di Bali disebut memang lebih kecil dari ternak sapi dan babi. Sejauh ini kebutuhan daging kambing lebih banyak untuk pedagang sate. Meski tidak disebutkan angka kebutuhan ternak kambing di Bali, namun Wayan Sunada menyampaikan kebutuhan daging kambing di Bali per harinya masih tinggi.

“Memang kebutuhan kambing setiap hari tinggi. Akan tetapi stok untuk Bali itu masih cukup. Masih cukup kok,” ungkapnya.

2. Pastikan kambing kurban yang dijual di pasaran merupakan stok lama yang sudah ada di Bali

Cegah PMK, Stok Kambing Kurban Diambil dari Tiga Kabupaten di BaliIlustrasi perayaan Idul Adha di salah satu masjid di Provinsi Bali. (IDN Times/Ayu Afria)

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Kelas I Pertanian Denpasar, Terunanegara, pada Rabu (29/6/2022), menyampaikan bahwa berdasarkan data di karantina, sejak dua bulan terakhir mewabahnya PMK di Jawa Timur, bisa dipastikan tidak ada satu pun kambing yang masuk ke Bali, dengan catatan melalui pintu resmi Pelabuhan Gilimanuk. Dengan terjadinya wabah PMK di Jawa Timur, hewan yang paling berpotensi menularkan PMK adalah kambing potong. Apalagi dengan adanya permintaan yang cukup banyak pada perayaan Idul Adha ini. 

“Kami juga berupaya dia tidak memasukkan secara ilegal melalui pintu-pintu tidak resmi. Kami ingin pastikan bahwa sampai saat ini tidak ada data (kambing masuk Bali), dan hal itu dilarang pemasukannya dari daerah wabah ke daerah bebas. Jadi kita (Bali) masih bebas,” terangnya.

Terkait dengan banyaknya kambing yang dijual saat ini, ia menduga merupakan kambing stok lama dan ia harapkan merupakan kambing lokal.

3. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar pastikan kambing luar pulau tak masuk ke Bali

Cegah PMK, Stok Kambing Kurban Diambil dari Tiga Kabupaten di BaliIlustrasi perayaan Idul Adha di salah satu masjid di Provinsi Bali. (IDN Times/Ayu Afria)

Sebelumnya, pada Kamis (16/6/2022) lalu, Terunanegara juga menyampaikan bahwa sebagai upaya antisipasi penyebaran wabah PMK, pihaknya memastikan tidak ada lalu lintas ternak penular PMK, terutama kambing yang masuk dari Jawa ke Bali. Mengingat stok kambing di Provinsi Bali saat ini selalu disuplai dari Jawa Timur. Stok hewan kurban kambing ini dipastikan langka saat perayaan Idul Adha.

“Jelas hewan kambing akan langka di Bali. Tidak boleh masuk (ke Bali) sama sekali. Kalau ini sampai masuk, pertaruhannya adalah penyakit PMK tertular di Bali,” ungkapnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya