Pemerintah Janji Maksimalkan Hak dan Martabat ODGJ di Bali

Bangli, IDN Times – Peringatan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) di Provinsi Bali dilakukan pada Senin (10/10/2022), di Rumah Sakit Jiwa (RSJ), Kabupaten Bangli.
Peringatan bertajuk Pulih Bersama Generasi Sehat Jiwa untuk mengajak seluruh orang lebih menyadari pentingnya kesehatan jiwa.
1.Terjadi peningkatan gangguan jiwa pada masa pandemik

Wakil Menteri Kesehatan Indonesia, dr. Dante Saksono Harbuwono, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kesehatan jiwa masih menjadi permasalahan utama, baik di Indonesia maupun di dunia. Kondisi ini pun berdampak pada kesehatan, konsekuensi sosial, Hak Asasi Manusia (HAM), dan ekonomi.
Menurutnya, pandemik COVID-19 juga turut menyumbang peningkatan jumlah penderita gangguan jiwa. “Saat pandemik COVID-19 gangguan kesehatan jiwa meningkat menjadi 64,3 persen, baik karena menderita COVID-19 secara langsung maupun disebabkan dampak ekonomi akibat COVID-19," ungkapnya.
2.Banyak yang belum mendapatkan pelayanan kesehatan

Sedangkan Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Maria Endang Sumiwi, mengatakan persentase gangguan jiwa yang belum mendapatkan pelayanan sesuai standar di Indonesia menjadi permasalahan utama. Angka ini mencapai 61,86 persen dari kasus gangguan jiwa yang ada.
Di samping itu data menunjukkan bahwa baru 50 persen puskesmas mampu memberikan pelayanan kesehatan jiwa.
“Masih ada 4 provinsi yang belum memiliki Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dan hanya 40 persen rumah sakit umum yang memiliki pelayanan jiwa,” ungkapnya.
3.Provinsi Bali janji maksimalkan layanan kesehatan mental

Sementara itu Plt. Direktur RSJ Provinsi Bali, dr. I Dewa Gede Basudewa, menyampaikan Pemerintah Provinsi Bali tengah berupaya melakukan peningkatan kesehatan masyarakat, serta melindungi orang dengan gangguan jiwa untuk mendapatkan perlindungan sesuai dengan hak-hak dan martabatnya. Sebagaimana tertuang dalam peraturan Gubernur Bali Nomor 56 Tahun 2019 tentang Perlindungan Orang dengan Gangguan Jiwa terlantar.
Gubernur Bali, Wayan Koster, disebut berkomitmen untuk mendukung pengembangan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sehingga dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat. Menurut Koster, kesehatan mental adalah hal penting di setiap tahapan kehidupan mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia.