Paling Banyak Hasil Tes Reaktif, Satu Banjar di Bangli Diisolasi

Dapur umum disiapkan untuk layanan konsumsi masyarakat

Denpasar, IDN Times – Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Bali kini mencapai angka 222 orang. Dari jumlah tersebut kasus dikarenakan transmisi lokal sebanyak 57 orang. Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewa Made Indra, belum lama ini mengungkapkan penambahan kasus positif terbanyak pada transmisi lokal berasal dari daerah Kabupaten Bangli dan Karangasem.

Mereka diketahui terinfeksi COVID-19 setelah kontak dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tengah melakukan isolasi mandiri di rumahnya. PMI tersebut disebut positif COVID-19 tanpa menunjukkan gejala.

Dari data tambahan kasus transmisi lokal, diketahui mereka berasal dari Banjar Serokadan Desa Abuan Kabupaten Bangli dan satu keluarga dari Lingkungan Padangkertha Kabupaten Karangasem.

1. Dari 1.200 orang yang ikut rapid test di Bangli, lebih dari 400 orang dinyatakan reaktif

Paling Banyak Hasil Tes Reaktif, Satu Banjar di Bangli DiisolasiIlustrasi alat rapid test. ANTARA FOTO/Maulana Surya

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewa Made Indra menyampaikan bawah mengenai rapid test yang dilakukan di Desa Abuan Bangli pada Kamis (30/4), sudah ada 1.200 orang yang mengikuti rapid test.

“Dari yang di rapid itu ternyata yang reaktif menurut rapid test jumlahnya mencapai 400-an ya. Tadi saya pulang mendahului sebelum selesai. Jadi gambaran yang kami peroleh di sana dari 1.200 yang sudah dirapid itu ada yang reaktif 400. Sehingga dilanjutkan lagi untuk pengambilan swab untuk memastikan apakah benar-benar positif ataukah tidak,” jelasnya.

Mengingat jumlah yang harus dites banyak, sekitar 1000-an orang belum menjalani rapid test sehingga akan dilanjutkan hari ini, Jumat (1/5). Sedangkan untuk rapid test yang dilakukan di Padangkerta, 12 orang diketahui reaktif dan akan dilanjutkan dengan uji swab.

2. Satu banjar fix diisolasi. Disiapkan dapur umum untuk layanan konsumsi masyarakat

Paling Banyak Hasil Tes Reaktif, Satu Banjar di Bangli DiisolasiIlustrasi Suasana dapur umum di Balai Kota (IDN Times/Tarida Alif)

Apabila nanti hasil uji swab dari semua dinyatakan positif, maka akan ditangani oleh Gugus Tugas Provinsi. Sedangkan yang hasilnya negatif akan ditangani oleh kabupaten kota.

Dewa Indra menyampaikan bahwa keputusan Bupati Bangli untuk isolasi Banjar Serokadan di Desa Abuan, sudah berlaku mulai Kamis (30/4).

“Tertutup, tidak ada yang boleh keluar masuk. Mulai besok akan disiapkan dapur umum untuk memberikan layanan konsumsi masyarakat di sana. Memastikan lagi tidak ada pergerakan masyarakat keluar masuk Banjar Selokadan tersebut karena di sana yang paling banyak ditemukan tadi menurut rapid ya,” terangnya, Kamis (30/4).

Dewa Indra menyampaikan bahwa dalam hal ini boleh dilakukan karantina wilayah karena hanya satu banjar sehingga tidak membutuhkan persetujuan siapa-siapa.

“Jadi kalau bupati sudah memutuskan maka yang lain akan mengikuti,” terangnya.

3. Kumulatif kasus positif COVID-19 di Bali kini berjumlah 222 orang

Paling Banyak Hasil Tes Reaktif, Satu Banjar di Bangli DiisolasiPexels/Chokniti Khongchum

Terkait dengan perkembangan kasus COVID-19 di Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyampaikan hingga Kamis (30/4) penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 7 orang yang terdiri dari imported case sebanyak 4 orang dan transmisi lokal sebanyak 3 orang. Sehingga jumlah akumulatif terkonfirmasi positif berjumlah 222 orang.

Dari jumlah tersebut delapan orang merupakan Warga Negara Asing (WNA) dan 214 orang Warga Negara Indonesia (WNI). Dari 214 orang WNI tersebut sebanyak 137 orang imported case terdiri dari 134 PMI (Pekerja Migran Indonesia) dan 3 Non PMI. Sedangkan terinfeksi dari daerah terjangkit sebanyak 20 orang dan yang terinfeksi melalui transmisi lokal sebanyak 57 orang.

Selain itu, sebanyak 17 pasien dinyatakan sembuh sehingga jumlah akumulatif yang sembuh hingga Kamis (30/4) menjadi 113 orang (50,90 %) dari total yang positif. Pasien dalam perawatan sebanyak 105 orang yang tersebar di 11 rumah sakit rujukan dan juga tempat karantina yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Bali.

“Astungkara tidak ada laporan meninggal dan kami berharap tidak ada lagi yang meninggal di antara sahabat-sahabat kita yang terinfeksi COVID-19,” terangnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya