Kadinkes Mengaku Tak Tahu Omicron BF.7 Sudah Masuk di Bali

Varian baru yang memicu lonjakan kasus COVID-19 di China

Denpasar, IDN Times – Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan Virus Corona (COVID-19) Omicron Subvarian BF.7 sudah masuk ke Indonesia. Varian ini diketahui merupakan varian yang memicu lonjakan kasus COVID-19 di China saat ini.

Namun Budi Gunadi menekankan bahwa mobilitas masyarakat saat akhir tahun tidak membuat lonjakan kasus COVID-19. Lalu bagaimana dengan angka kasus yang terjadi di Provinsi Bali pada akhir tahun ini?

Baca Juga: Ada Kelonggaran, Bali Boleh Pakai Kembang Api Besar Buat Tahun Baru

1. Kadinkes Bali mengaku tidak tahu varian baru COVID-19 sudah masuk ke Bali

Kadinkes Mengaku Tak Tahu Omicron BF.7 Sudah Masuk di Baliilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom, saat dihubungi melalui pesan singkat mengungkapkan bahwa pihaknya tidak tahu terkait adanya varian Omicron BF.7 yang masuk Indonesia melalui wilayah Bali. Mengapa sampai tidak tahu? Gede Anom menjelaskan karena Bali hanya mengambil spesimen untuk dikirim ke pusat.

“Untuk varian, silakan klarifikasi ke Kemenkes karena spesimen kita kirim ke sana,” ungkapnya pada Kamis (29/12/2022).

2. Sampel yang dikirim memiliki kriteria tertentu

Kadinkes Mengaku Tak Tahu Omicron BF.7 Sudah Masuk di BaliIlustrasi sampel pemeriksaan tes usap COVID-19. (Unsplash.com/Prasesh Shiwakoti)

Spesimen yang dikirimkan adalah spesimen dari pasien yang terkonfirmasi positif. Berdasarkan data per 28 November 2022 lalu, jumlah spesimen yang dikirimkan Provinsi Bali ke pusat mencapai 293 sampel.

“Yang positif saja yang kami kirim. Kami kumpulkan dulu di Labkes. Di sana ditentukan hasil mana yang dikirim karena ada kriterianya, yaitu yang nilainya di bawah 30 persen. Sementara untuk jumlahnya, saya gak hafal,” jelas Gede Anom.

3. Kasus COVID-19 di Bali disebut sudah terkendali

Kadinkes Mengaku Tak Tahu Omicron BF.7 Sudah Masuk di BaliFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Gede Anom menyampaikan bahwa saat ini kasus COVID-19 di Bali sudah terkendali. Menurutnya, per Rabu (28/12/2022), tercatat hanya ada penambahan 5 orang terkonfirmasi positif. Dari jumlah tersebut yang dirawat hanya 2 orang.

“Ini harian seperti biasa,” katanya.

Sementara data kasus per Kamis (29/12/2022), tercatat ada penambahan 13 orang positif, 11 orang dinyatakan sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.

Kepala Sub Bagian Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar, I Ketut Dewa Kresna, menyampaikan bahwa saat ini dari 16 beds yang disediakan rumah sakit untuk pasien COVID-19, hanya 2 beds yang terisi. Pasien pertama mengalami COVID-19 dengan kondisi sedang dan lainnya dalam kondisi berat.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya