Bintang Puspayoga Minta Perusahaan Jadi Bapak Angkat Anak Jalanan

Idenya boleh juga nih

Badung, IDN Times – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati, menyebutkan dari lima program kementerian, empat di antaranya difokuskan kepada perlindungan anak. Hal ini sudah sesuai dengan permintaan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Ditemui di acara Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) yang membahas peran dunia usaha dalam pemenuhan Hak Anak pada Kamis (28/11) di Kuta, Bintang menaruh harapan besar kepada APSAI terhadap program perlindungan anak.

“Saya yakin apa yang diharapkan Bapak Presiden terkait dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini kita menurunkan angka kekerasan kepada anak. Bagaimana menurunkan pekerja anak. Demikian juga bagaimana kita bisa mencegah daripada perkawinan anak. Nah ini kalau ke depan bisa jalan bersama-sama saya yakin memudahkan jalan kita,” terangnya.

1. Bintang meminta komitmen perusahaan yang tergabung dalam APSAI untuk tidak mempekerjakan anak

Bintang Puspayoga Minta Perusahaan Jadi Bapak Angkat Anak JalananIDN Times/Ayu Afria

Ia berharap perusahaan yang berada di bawah naungan APSAI ini tidak akan mempekerjakan anak. Bintang menyebut inilah yang menjadi salah satu pekerjaan rumah kementeriannya. Namun atas keterlibatan APSAI, tugas terkait pekerja anak bisa tertangani. Selain juga menjadi perusahaan ramah anak, di antaranya dengan berbagai fasilitas seperti pojok ASI (Air Susu Ibu), area bermain anak-anak dan lainnya.

“Itu sudah menjadi kriteria dari APSAI. Itulah yang kami apresiasi setinggi-tingginya,” ucapnya.

2. APSAI juga fokus memproduksi makanan yang ramah anak

Bintang Puspayoga Minta Perusahaan Jadi Bapak Angkat Anak JalananIDN Times/ Ayu Afria

Bintang menyebutkan, perusahaan-perusahaan yang bernaung di APSAI sudah memproduksi makanan ramah anak. Sehingga setidaknya bisa terhindar dari stunting.

“Kita tahu sekali karena dampak dari makanan tersebut seperti merupakan prioritas Bapak Presiden. Tidak terlepas terjadinya stunting dan sebagainya,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Umum APSAI, Luhur Budijarso, menyampaikan beberapa anggota perusahaannya sudah memperbaiki produknya supaya ramah anak. Pihaknya juga telah memperpanjang masa cuti melahirkan hingga enam bulan, dengan pertimbangan kecukupan ASI untuk anak. Termasuk pekerja anak dengan memulai dari preventif.

3. Bintang dorong perusahaan melalui CSR (Corporate Social Responsibility) peduli anak

Bintang Puspayoga Minta Perusahaan Jadi Bapak Angkat Anak JalananIDN Times/Ayu Afria

Program CSR peduli anak di perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam APSAI ini, disebut Bintang menjadi catatan menarik baginya. Sehingga pihaknya menyarankan agar perusahaan-perusahaan besar bersedia menjadi Bapak Angkat untuk peduli terhadap anak.

Ia mencontohkan Kampung Anak Negeri yang berada di Surabaya, yang selalu mengumpulkan anak-anak jalanan. Lalu mereka diberi pendidikan dan diawasi sampai anak-anak jalanan tersebut siap untuk bekerja.

“Nah kalau kita melihat relawan-relawan seperti ini. Kalau menjadi tanggung jawabnya sendiri kan sangat berat. Memungkinkan tidak seperti ASTRA yang sudah besar, demikian juga perusahaan-perusahaan lainnya menjadi bapak angkat. Jadi beberapa kelompok-kelompok yang betul-betul memberikan perlindungan kepada anak,” pintanya.

Meski Kementerian PPPA mengaku mengantongi data jumlah anak jalanan tersebut, namun pihaknya tidak menyebutkan angka pastinya dengan alasan masih mencari pola-pola pembinaan anak jalanan. Sementara di Bali, Bintang juga menyebutkan Lentera yang mengumpulkan anak-anak jalanan dan anak-anak yang meminta uang di pasar (tukang suwun).

4. Gayung bersambut, Ketua APSAI gembira diajak kerja sama untuk peduli terhadap anak jalanan oleh Kementerian PPPA

Bintang Puspayoga Minta Perusahaan Jadi Bapak Angkat Anak JalananIDN Times/Ayu Afria

Dimintanya APSAI oleh Bintang untuk kerja sama peduli anak jalanan, rupanya disambut oleh Luhur Budijarso.

“Tentu kami menyambut gembira karena memang kami hadir untuk bisa bersama-sama membantu pemerintah. Karena kami paham betul ini amanat dari Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang peran dunia usaha. Jadi kami tentu mencari-cari bagaimana dan ini bersambut. Gayung bersambut,” jelasnya.

Pihaknya segera mendalami secara teknis, membicarakan tawaran dan permintaan Menteri PPPA ini. Mengingat keberadaan APSAI masih terbatas. Yakni masih ada di 27 kabupaten kota dari 500 kabupaten kota di Indonesia.

“Kami baru sedikit. Ini yang harus barangkali nanti kami prioritaskan dulu wilayah mana secara angka dari mana yang paling besar dulu,” ucapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya