Abrasi Parah Pantai Monggalan Klungkung, Warga Mengungsi

- 4 rumah di pesisir Pantai Mongalan, Klungkung, rawan tergerus abrasi dan diterjang ombak
- Warga mengungsi karena rumah terancam, kegelisahan dirasakan warga lainnya yang tinggal di pantai
- Fasilitas publik seperti tiang listrik dan vila wisatawan juga terkena dampak abrasi
Klungkung, IDN Times - Abrasi parah mengancam pemukiman di pesisir Pantai Monggalan, Desa Kusamba, Kabupaten Klungkung. Ada empat rumah yang dihuni empat kepala keluarga, rawan tergerus abrasi. Bahkan empat rumah itu telah beberapa kali diterjang ombak. Akibatnya ada satu kepala keluarga yang memilih mengungsi.
Seperti yang diungkapkan warga setempat, Nengah Sekar. Ia menceritakan, beberapa hari lalu ombak besar menerjang rumahnya yang berada di pesisir Pantai Monggalan.
"(Ombak) Sampai air ke halaman rumah," ungkapnya, Kamis (5/12/2024).
Hal itu membuat keponakannya, Kadek Tika, dan keluarganya mengungsi sementara. Menurut dia, rumah Kadek Tika memang paling terancam, karena berada kurang dari tiga meter dari garis pantai. Kejadian ombak besar itu bahkan membuat tembok rumah Kadek Tika roboh.
"Setelah kejadian ombak besar itu, rumahnya (Kadek Tika) ditinggalkan dan semua barang dibawa ke tempat lain," ungkap Sekar.
1. Warga waswas tidur, dibayangi ombak besar setiap malam

Kegelisahan juga dirasakan warga lainnya yang tinggal di Pantai Monggalan, Made Wilana (60). Ia mengaku selalu waswas setiap malam, takut ombak besar tiba-tiba menghantam rumahnya.
"Saya selalu waswas saat tidur. Suara ombak besar terdengar jelas. Hampir setiap hari saya baru bisa tidur menjelang dini hari, karena khawatir akan ombak besar yang tiba-tiba datang," kata Made Wilana.
Rumah Made Wilana berada kurang dari 10 meter dari garis pantai, menjadikannya sangat rentan terhadap terjangan ombak. Lima hari lalu, gelombang besar menghantam rumahnya, menyebabkan air laut merendam tempat tinggalnya yang sederhana.
"Saat malam hari, ombak semakin besar. Kalau tidak segera dibangun tanggul, rumah kami bisa hancur diterjang ombak," ujarnya dengan nada penuh harap.
Dia mendesak pemerintah segera membangun tanggul pelindung di Pantai Monggalan. Mengingat saat ini tanggul hanya ada di sisi barat pantai, tepatnya kawasan tambak garam.
"Akses jalan menuju ladang penggaraman pun sudah rusak akibat terjangan ombak," tambahnya.
2. Tergerus abrasi, tiang listrik terpaksa dipindahkan

Abrasi parah membuat fasilitas publik juga terancam. Petugas PLN tampak memindahkan tiang listrik yang nyaris roboh akibat abrasi. Kondisi pantai yang terus tergerus memaksa relokasi tiang-tiang tersebut demi keselamatan warga.
"Ada dua tiang listrik yang kami pindahkan, karena sangat rawan roboh tergerus abrasi," ungkap seorang petugas PLN ketika bertugas memindahkan tiang listrik di pesisir Monggalan, Agus Eka.
Tidak hanya rumah warga, sebuah vila milik wisatawan asal Austria juga terkena dampak abrasi. Vila tersebut kini kosong setelah air laut masuk ke dalamnya, menyisakan pasir yang menumpuk di halaman.
3. Dinas PU telah mengirim proposal ke Balai Wilayah Sungai Bali Penida

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Klungkung, I Made Jati Laksana, mengatakan pihaknya pada November 2024 lalu telah turun mengecek abrasi di Pantai Monggalan bersama aparat desa dan warga sekitar.
"Dengan melihat situasinya, memang sudah sangat membahayakan," ujar Jati Laksana, Kamis (5/12/2024).
Terkait hal ini, pihaknya sudah berkoordinasi ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, dan mengajukan proposal untuk segera mendapatkan penanganan.