5 Cara Membedakan Helm SNI dan Palsu

Helm bukan aksesori pengendara motor. Fungsinya sangat krusial buat melindungi kepala dari benturan saat terjadi kecelakaan. Tapi, gak semua helm punya standar keamanan yang baik. Helm berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia) jadi pilihan terbaik buat memastikan perlindungan maksimal saat berkendara. Banyak orang masih mengabaikan pentingnya helm SNI dan lebih memilih helm yang hanya terlihat keren. Padahal, helm tanpa standar keamanan bisa berisiko tinggi saat terjadi benturan.
Helm SNI sudah melalui berbagai uji coba buat memastikan ketahanan dan efektivitasnya dalam melindungi kepala. Selain itu, aturan lalu lintas mewajibkan penggunaan helm berstandar SNI. Pengendara yang nggak memakainya bisa kena tilang dan harus membayar denda yang nggak murah. Daripada menyesal di kemudian hari, lebih baik pilih helm yang sudah terjamin kualitasnya. Jangan sampai salah pilih helm! Yuk, simak lima cara membedakan helm palsu dan SNI biar gak ketipu.
1. Cek logo SNI

Logo SNI jadi patokan paling awal untuk cek keaslian helm. Helm asli wajib punya label SNI. Letaknya biasanya di bagian belakang helm. Bentuk logonya khas dan tercetak rapi. Helm palsu sering pakai stiker tempel. Logo SNI-nya kadang buram atau mudah lepas. Bahkan, ada yang pakai logo KW yang mirip tapi tidak identik. Helm asli punya nomor registrasi resmi. Nomor ini terdaftar di website Badan Standardisasi Nasional (BSN). Bisa dicek langsung untuk memastikan keaslian produk.
Helm SNI juga biasanya dilengkapi QR Code atau barcode. Konsumen bisa scan lewat aplikasi BSN. Warna label SNI di helm asli biasanya tahan lama. Tidak mudah luntur atau rusak. Sementara label palsu cepat pudar. Jadi, periksa logo SNI secara detail. Jangan langsung percaya hanya karena ada stiker.
2. Perhatikan harga dan bobot helm

Helm asli terasa solid dan berat. Bobotnya tidak ringan karena bahan pelindungnya berkualitas. Sementara helm palsu terasa ringan dan ringkih. Helm SNI menggunakan bahan ABS atau thermoplastic yang kuat. Bahan ini mampu meredam benturan saat terjadi kecelakaan. Helm palsu biasanya pakai plastik murahan. Lapisan dalam helm asli juga empuk dan rapi. Jahitannya presisi dan tidak berantakan.
Helm palsu terasa keras di kepala. Kadang bahkan mengandung bahan busa bekas. Saat digenggam, helm asli terasa kokoh. Tidak ada bagian yang longgar atau goyang. Helm KW sering terasa rapuh. Jadi, pastikan selalu tes fisik helm sebelum beli.
3. Cek tali pengikat dan kunci

Helm asli selalu punya tali pengikat yang kuat. Sistem penguncinya juga mengikuti standar keamanan. Umumnya menggunakan sistem microlock atau double D-ring. Helm palsu sering pakai pengunci seadanya. Tali helm mudah sobek dan tidak awet. Bahkan ada yang tidak bisa dikencangkan dengan sempurna. Pengunci helm asli terasa mantap saat digunakan. Tidak mudah lepas meski helm diguncang.
Helm palsu biasanya punya pengait yang longgar. Periksa juga kualitas gesper helm. Gesper helm asli terbuat dari logam atau plastik tebal. Sementara helm KW hanya pakai bahan tipis. Kalau tali pengikat gampang putus, helm itu jelas tidak layak pakai. Keamanan kepala bisa dipertaruhkan. Jadi, jangan abaikan bagian ini.
4. Periksa sertifikat dan buku manual

Helm SNI asli selalu disertai buku manual atau kartu garansi. Dokumen ini menunjukkan bahwa helm berasal dari pabrik resmi. Ada juga keterangan standar produksi dan cara perawatan. Helm KW jarang punya sertifikat. Kalau pun ada, biasanya hanya fotokopi atau print biasa. Sertifikat asli tercetak rapi dan jelas. Beberapa merek helm juga menyertakan hologram khusus. Hologram ini tidak bisa dipalsukan sembarangan.
Helm palsu sering meniru, tapi hasilnya tidak sempurna. Buku manual juga berisi info pabrik dan kontak layanan pelanggan. Helm asli dari brand resmi selalu transparan. Kalau penjual tidak bisa menunjukkan dokumen, lebih baik cari helm lain. Sertifikat juga memuat nomor produksi. Nomor ini bisa dicocokkan dengan data di website produsen. Langkah ini bisa bantu memastikan keaslian helm.
5. Pilih toko terpercaya

Tempat beli helm sangat menentukan keaslian produk. Toko resmi atau distributor terpercaya lebih aman. Mereka menjual helm yang sudah melewati proses quality control. Toko abal-abal sering campur helm asli dan palsu. Beberapa bahkan mengklaim helm KW sebagai ori. Beli helm di tempat yang jelas dan punya reputasi baik. Periksa ulasan toko di internet. Lihat rating, testimoni, dan komentar pembeli lain. Kalau banyak keluhan soal keaslian, lebih baik hindari toko itu.
Toko resmi biasanya memberikan nota pembelian. Nota ini jadi bukti kalau helm benar-benar dibeli dari tempat tepercaya. Ada juga garansi produk jika ditemukan cacat produksi. Jangan tergiur harga super murah. Harga murah bisa berarti kualitas rendah. Helm asli memang lebih mahal, tapi sebanding dengan keamanan yang ditawarkan.
Helm bukan barang sembarangan. Fungsi utamanya adalah melindungi kepala dari benturan keras. Maka, wajib memilih helm yang benar-benar aman dan lolos uji standar. Lima tips di atas bisa bantu membedakan helm palsu dari helm SNI. Cek logo, bahan, pengunci, dokumen, dan tempat pembelian. Jangan asal pilih helm hanya karena tampilannya keren atau harganya murah. Keselamatan lebih penting dari gaya. Pilih helm berkualitas supaya perjalanan selalu aman dan nyaman.