5 Etika Menagih Utang yang Benar, Jangan Memaksa

Utang adalah topik yang selalu menarik untuk dibahas. Ada banyak aspek yang harus diperhatikan saat berutang, baik oleh pihak yang berutang maupun yang memberi utang. Proses pinjam-meminjam bisa berjalan lancar jika dilakukan dengan cara yang benar, namun bisa juga menimbulkan masalah jika tidak hati-hati. Masalah utang bisa menyebabkan ketegangan dan perpecahan antara kedua belah pihak.
Orang yang berutang harus bertanggung jawab dan membayar tepat waktu. Sedangkan orang yang memberi utang harus menagih dengan sopan dan bijak. Etika dalam berutang dan menagih utang sangat penting untuk dijaga agar hubungan tetap harmonis. Nah, berikut ini adalah lima etika menagih utang, atau pinjam-meminjam.
1. Selalu bersikap ramah dan sopan

Utang adalah kewajiban yang harus diselesaikan. Sebagai pemberi utang, kamu juga memiliki hak untuk menagih utang orang lain. Jika mereka menghadapi kesulitan atau hambatan dalam membayar utang, kamu dapat menanyakan kapan mereka dapat melunasi utangnya. Namun, kamu harus mengetahui cara yang bijak dalam menagih utang.
Meskipun kamu memiliki hak untuk menuntut orang membayar utangnya, tapi juga harus menghormati etika yang baik. Menagih utang harus dilakukan dengan cara yang baik dan sopan. Hindari bertengkar atau berdebat saat menagih utang. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan yang dapat menyebabkan konflik yang panjang.
2. Carilah waktu yang tepat untuk menagih utang

Memberi pinjaman bukan berarti kamu berhak bersikap sewenang-wenang. Kamu tidak boleh menagih utang seseorang dengan cara yang kasar atau mengancam. Meskipun mereka terlambat membayar utang, kamu harus tetap menjaga sikap yang sopan dan bijak. Jika kamu bersikap sewenang-wenang dan tidak berhati-hati, kamu bisa menimbulkan rasa sakit hati atau tertekan bagi yang berutang.
Untuk menghindari hal tersebut, kamu harus mencari waktu dan situasi yang tepat untuk menagih utang. Jika mereka tidak memiliki waktu untuk bertemu dan membahas utang, kamu harus memberikan mereka kesempatan untuk menghubungimu kembali di lain waktu. Kamu juga harus berperilaku sopan dan ramah. Hal ini akan membuat mereka merasa lebih nyaman saat kamu menagih utang mereka.
3. Menagih utang sesuai waktu dan nominal yang disepakati

Beberapa kasus terkait utang mungkin sering kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ada pemberi utang yang menagih lebih dari jumlah yang disepakati saat jatuh tempo, atau bahkan menagih sebelum jatuh tempo. Hal ini bukanlah cara yang baik dan adil dalam memberi pinjaman kepada seseorang.
Jika tidak ada kesepakatan dari awal mengenai jumlah utang yang harus dibayar, sebaiknya kamu tidak melakukan hal-hal seperti itu. Hal ini dapat membuat orang lain merasa diperlakukan tidak jujur dan tidak hormat. Hal ini juga dapat menimbulkan masalah-masalah yang tidak perlu. Apabila kamu memberi pinjaman kepada seseorang, kamu harus menagih sesuai waktu dan nominal yang disepakati.
4. Menghindari menagih utang terlalu sering

Intensitas menagih utang juga harus diperhatikan. Ada orang yang berutang yang tidak peduli dengan utangnya. Kamu mungkin sering menghubungi mereka untuk menuntut pembayaran utangnya. Namun, mereka mungkin sering lupa dan lalai karena berbagai alasan, seperti kesibukan, pekerjaan, kebutuhan mendesak, dan lainnya.
Meskipun demikian, banyak orang yang merasa kesal dengan pihak yang berutang. Mereka akhirnya menagih utang dengan nada sinis dan marah setiap saat. Cara ini juga tidak baik, karena dapat mengganggu kenyamanan dan ketenangan orang lain. Solusinya adalah membuat kesepakatan yang jelas dan tegas tentang kapan mereka harus melunasi utangnya.
5. Menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan ketegangan

Utang adalah hal yang harus diselesaikan. Apa pun alasannya, kita harus berusaha membayarnya ketika kita memiliki utang. Namun, ada kalanya seseorang benar-benar tidak mampu melunasi utang-utangnya. Mereka mungkin menghadapi masalah keuangan yang serius atau masalah lainnya yang lebih mendesak.
Terkadang orang yang memberi utang merasa sangat kesal dengan pihak yang berutang, dan sering terbawa emosi. Bahkan ada yang mengucapkan kata-kata kasar yang menyakiti perasaan. Hal ini adalah sikap yang harus kamu hindari dan jauhi. Mengucapkan kata-kata yang tidak pantas dan menyakiti dapat menimbulkan masalah yang lebih besar dan rumit.
Nah, kelima etika menagih utang di atas harus kamu terapkan. Etika yang baik dan sopan akan menciptakan hubungan sosial yang baik. Memang hal itu cukup sulit dilakukan bagi orang yang mudah marah. Tapi setidaknya, kamu berusaha membiasakan diri dalam bersikap sopan dan bijak saat menagih utang.