6 Tips Jitu Membujuk Anak yang Takut Disunat, Anti Gagal!

Orangtua biasanya merasa kesulitan menghadapi anak yang takut dikhitan atau disunat. Faktanya, proses sunat memang bisa menimbulkan rasa takut dan cemas pada anak. Namun sebagai orangtua perlu memberikan dukungan yang cukup agar anaknya merasa aman dan tenang. Apalagi khitan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, dan merupakan kewajiban bagi muslim laki-laki. Jadi, orangtua memegang peran yang amat penting untuk membantu anak mengatasi rasa takutnya.
Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas beberapa tips yang bisa orangtua coba dalam mengatasi anak yang takut khitan atau disunat. Simak lebih lanjut, yuk!
1. Menjelaskan dampak baik dan buruk jika tidak melaksanakannya

Cara pertama yang bisa orangtua coba agar anak mau disunat adalah dengan menjelaskan manfaatnya. Jelaskan manfaatnya bagi kesehatan yang amat sayang dilewatkan. Selain manfaat, orangtua juga harus menjelaskan dampak negatif jika anak tidak mau disunat.
Dari penjelasan tersebut, anak akan mengerti mengapa ia harus melakukannya. Anak harus benar-benar faham tujuan dari sunat tersebut, dan orangtua harus siap menjawab saat dihujani pertanyaan dari anaknya, karena mereka pasti merasa penasaran.
2. Menyimak keluhan anak dengan penuh perhatian

Sunat pasti terdengar menakutkan bagi semua anak. Anak pasti membutuhkan banyak dukungan sebelum melakukannya. Jadi, orangtua bisa hadir untuk mendengarkan keluhan-keluhannya. Pastikan kita memvalidasi perasaannya, bahwa itu sesuatu yang wajar dan normal dirasakan oleh semua anak yang akan disunat.
Jangan melabeli anak dengan kata-kata negatif seperti penakut dan sebagainya. Pastikan anak tetap merasa nyaman menyampaikan segala isi hatinya pada kita.
3. Mengajarkan teknik relaksasi

Sunat membutuhkan perasaan yang tenang, sehingga orangtua perlu mengajarkan anaknya. Tidak hanya selama menjalani proses sunat, tapi hari-hari sebelumnya pun, anak harus merasa lebih tenang. Hal ini demi melancarkan proses sunat itu sendiri. Anak harus disiapkan secara fisik dan mental agar tidak merasa takut.
Selain itu, orangtua juga bisa mengajarkan anak teknik relaksasi seperti pernapasan untuk membantu mengurangi kecemasan. Orangtua juga dapat menggunakan musik atau dongeng untuk membantu anak rileks sebelum proses sunat.
4. Ceritakan pengalaman positif

Untuk tips yang satu ini, ayah bisa mengambil bagian. Ayah bisa menceritakan pengalamannya saat disunat dulu. Usahakan menceritakan pengalaman yang menyenangkan dan positif, agar anak bisa merasa lebih tenang. Hindari menceritakan pengalaman yang menegangkan dan menakutkan dari proses sunat, seperti bagaimana rasa sakit setelahnya dan lainnya.
5. Ajak anak berkonsultasi dengan dokter

Membujuk anak untuk mau disunat memang gampang-gampang susah. Oleh karena itu, orangtua tidak boleh kehabisan ide. Tips yang satu ini juga bisa kita coba, yakni mengajak anak berjumpa dan berkonsultasi secara langsung dengan dokter.
Anak mungkin memilki kekhawatiran atau rasa takut yang lebih spesifik. Sehingga jawaban kita mungkin kurang akurat baginya. Bertemu dengan dokter pasti bisa sangat membantunya. Anak akan merasa lebih lega karena bisa mendapatkan jawaban langsung dari ahlinya.
6. Membuat kesepakatan hadiah

Tips terakhir ini bisa dibilang yang paling jitu dan banyak dilakukan oleh orangtua. Yakni membuat kesepakatan reward. Orangtua bisa menawarkan hadiah untuk anak, jika mereka mau disunat. Anak pasti memiliki keinginan, seperti mainan baru, pergi jalan-jalan, atau barang yang mereka idam-idamkan. Nah, orangtua bisa mengabulkan apa pun yang mereka inginkan asalkan mau disunat. Tentu cara ini tidak untuk selalu digunakan, hanya di situasi tertentu saat sangat dibutuhkan saja.
Meyakinkan anak untuk disunat memerlukan kesabaran, pengertian, dan dukungan orangtua yang kuat. Dengan mengikuti tips di atas, orangtua dapat membantu anak mereka memahami pentingnya sunat dan mengatasi ketakutannya. Ingatlah untuk selalu memberikan dukungan emosional dan menjaga komunikasi terbuka dengan anak selama proses ini, ya!