Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perjalanan Bali United di Liga 1 2025, Gak Sesuai Harapan

Pertandingan antara Bali United menghadapi Madura United. (Instagram.com/baliunitedfc)
Pertandingan antara Bali United menghadapi Madura United. (Instagram.com/baliunitedfc)

Bali United telah menyelesaikan kompetisi kasta teratas sepak bola, Liga 1 2024/2025. Serdadu Tridatu hanya mampu bertengger di peringkat ke-8 dengan poin 50 pada musim ini. Hasil ini membuat kecewa para pendukung setianya, Semeton Dewata. Berikut ini perjalanan Bali United mengarungi Liga 1 2024/2025 selengkapnya.

1. Berbeda jauh dengan hasil Liga 1 2023/2024

Pemain Bali United dan Persebaya Surabaya sedang berebut bola. (Instagram.com/baliunitedfc)
Pemain Bali United dan Persebaya Surabaya sedang berebut bola. (Instagram.com/baliunitedfc)

Bali United sempat menunjukkan performa yang sangat baik pada putaran pertama Liga 1 2024/2025. Ricky Fajrin bahkan sempat menguasai tempat teratas di klasemen sementara. Sayangnya, memasuki putaran kedua, permainan Bali United melempem. Kekalahan dan hasil seri menyertai Serdadu Tridatu sehingga terlempar ke posisi delapan.

Hasil ini tentu sangat jauh dari hasil yang diraih pada Liga 1 2023/2024. Pada musim tersebut, tim kebanggaan masyarakat Bali ini menduduki peringkat ketiga di klasemen akhir dengan poin 58. Statistik Bali United pada Liga 1 2023/2024 mampu meraih 17 kali kemenangan, 7 kali seri, 10 kali kalah. Bali United mengoleksi 55 gol dengan kemasukan 43 gol.

Sedangkan pada Liga 2024/2025, jumlah kemenangan yang berhasil diraih adalah 14 kali, seri 8 kali, dan kalah 12 kali. Jumlah gol juga mengalami penurunan, yaitu mengoleksi 50 gol dengan kemasukan 41 gol.

Menurunnya performa Bali United tak lepas dari permainan yang monoton. Pada putaran pertama, Serdadu Tridatu mampu menunjukkan serangan yang mengalir dari lini belakang ke lini tengah dan diteruskan ke lini depan. Operan bola dari kaki ke kaki cukup efektif membawa Bali United berada di papan atas. Tetapi memasuki putaran kedua, Ricky Fajrin dan kawan-kawan seolah-olah kembali ke setelan pabrik. Bola-bola panjang dari lini belakang ke pemain sayap membuat serangan mereka mudah dibaca dan dipatahkan pemain lawan.

2. Bersinarnya Rahmat Arjuna, pemain muda binaan Akademi Bali United

Rahmat Arjuna merayakan gol perdananya. (Instagram.com/baliunitedfc)
Rahmat Arjuna merayakan gol perdananya. (Instagram.com/baliunitedfc)

Jika musim sebelumnya Bali United dikenal sebagai tim yang suka memainkan para pemain di atas 30 tahun, berbeda dengan musim 2024/2025. Stefano "Teco" Cugurra memberikan kesempatan kepada beberapa pemain mudanya untuk tampil merasakan ketatnya persaingan di Liga 1. Selain Kadek Arel, Gede Sunu, Made Tito, ada nama yang cukup bersinar yaitu Rahmat Arjuna.

Teco memberikan kepercayaan kepada pemain kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan ini untuk menjadi strater. Kepercayaan sang pelatih disambut dengan performa penampilan yang sangat apik. Rahmat Arjuna mampu menjadi pembeda dengan ciri khas pergerakan cepat, dan skill individu yang mumpuni untuk mendobrak area pertahanan lawan.

Pada Liga 1 2024/2025, ia bermain dalam 31 laga dengan torehan 6 gol dan 4 assist. Ia menjadi pemain tersubur ketiga dalam skuad Bali United. Rahmat Arjuna sempat menjadi nominasi pemain muda terbaik Liga 1 2024/2025. Sayangnya, gelar tersebut jatuh ke Arkhan Fikri, gelandang Arema FC.

Karier Rahmat Arjuna berawal saat dirinya bergabung dalam akademi Bali United Youth, akademi sepak bola milik Bali United. Ia membawa Bali United U18 menjadi juara Elite Pro Academy (EPA) pada 2021. Teco kemudian mempromosikan pemain muda binaan akademi Bali United tersebut masuk ke tim senior Bali United.

3. Pemain asing Bali United pada musim 2024/2025

Boris Kopitovic(kiri merah) saat berebut bola dengan pemain Borneo FC. (Instagram.com/baliunitedfc)
Boris Kopitovic(kiri merah) saat berebut bola dengan pemain Borneo FC. (Instagram.com/baliunitedfc)

Bali United menggunakan tujuh pemain asing saat mulai bergulirnya Liga 1 2024/2025. Ada tiga pemain asing yang telah memperkuat Serdadu Tridatu musim sebelumnya yaitu Privat Mbarga (Kamboja), Adilson Maringa (Brasil), dan Elias Dolah (Thailand). Manajemen menambah komposisi pemain asingnya dengan memasukkan dua pemain asal Jepang, Mitsuru Maruoka dan Kenzo Nambu. Pemain baru lainnya adalah Brandon Wilson (Australia), dan Everton Nascimento asal Brasil.

Pada putaran kedua, Bali United melepas Kenzo Nambu yang dianggap kurang memberikan kontribusi bagi Serdadu Tridatu. Mereka mendatangkan Top Skor Liga Singapura, Boris Kopitovic, asal Montenegro. Selain itu, untuk memperkuat lini belakang, Bali United mendatangkan bek asal Brasil, Jaimerson, dengan status pemain pinjaman dari PSBS Biak.

4. Sepinya Stadion Dipta

Ilustrasi Stadion Kapten I Wayan Dipta (commons.wikimedia.org/DerbiesRivalries)
Ilustrasi Stadion Kapten I Wayan Dipta (commons.wikimedia.org/DerbiesRivalries)

Pada Liga 1 2024/2025, kandang Bali United tak seangker sebelumnya. Stadion megah dan modern ini tak seramai sebelumnya. Banyak penggemar fanatik memilih untuk menonton melalui layar kaca.

Banyak hal yang memengaruhi keadaan ini. Dari harga tiket, hingga permainan Bali United yang dianggap kurang menghibur. Faktor manajemen yang dianggap mengabaikan aspirasi Semeton Dewata turut menjadi penyebab sepinya Stadion Dipta. Satu di antara aspirasi penggemar Bali United tersebut adalah penggantian pelatih. Seruan Teco Out hingga kosongkan Stadion Dipta terus digaungkan melalui kolom komentar di akun media sosial resmi Bali United maupun akun-akun penggemar mereka.

Pemain kedua belas tentunya sangat berarti bagi para pemain. Teriakan-teriakan tiada henti membuat semangat Puputan bergelora di masing-masing pemain untuk memberikan hasil terbaik. Semeton Dewata pastinya berharap ke depannya pihak manajemen Bali United bisa lebih memperhatikan suara penggemarnya, sehingga Stadion Kapten I Wayan Dipta kembali “angker” bagi tim tamu.

5. Teco pamit dari Bali United

Momen perpisahan Stefano Cugura. (Instagram.com/baliunitedfc)
Momen perpisahan Stefano Cugura. (Instagram.com/baliunitedfc)

Teco telah resmi berpisah dengan Bali United seiring berakhirnya Liga 1 2024/2025. Teco memberikan hasil positif di laga terakhirnya dengan kemenangan telak 3-1 atas tuan rumah Persebaya Surabaya. Walaupun belum mampu memberikan yang terbaik pada musim ini, namun bagi para pendukung Bali United, Teco telah memberikan prestasi bagi klub kebanggaan mereka.

Bagaimana tidak, Teco datang pada 2019 langsung memberikan gelar juara bagi Bali United. Lini tengah yang kala itu diisi oleh Fadil Sausu, Brwa Naouri, dan Paulo Sergio membawa Bali United meraih hasil terbaik dengan 64 poin dari 19 kemenangan, 7 imbang dan 8 kekalahan. Teco membawa Serdadu Tridatu mengunci gelar juara pada pekan ke-30. Tak hanya itu, Teco menjadi pelatih pertama yang mampu membawa gelar back to back bagi Bali United saat kembali menjadi kampiun pada Liga 1 2021/2022.

Setelah sang pelatih memutuskan meninggalkan Bali United, beberapa pemain pun mengikuti jejak sang pelatih untuk hengkang. Beberapa pemain yang sudah resmi berpisah adalah Elias Dolah, Adilson Maringa, Mitsuru Maruoka, Everton Nascimento, Sidik Saimima, Taufik Hidayat, Lutfi Kamal, dan ditengarai masih ada yang akan menyusul. Kini, manajemen telah mendatangkan pelatih baru asal Belanda, Johnny Jansen, yang dibantu dua asistennya, Jeffrey Talan dan Ronnie Pander. Apakah Bali United akan melesat di musim selanjutnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us