Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Lini Belakang Rapuh, Bali United Dipermalukan PSBS Biak

Ilustrasi sepak bola. (Pixabay.com/birgl)
Ilustrasi sepak bola. (Pixabay.com/birgl)

Lagi-lagi Bali United gagal meraih kemenangan. Tak hanya itu, Serdadu Tridatu harus menanggung malu di hadapan pendukungnya karena takluk dari PSBS Biak. Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar pada Rabu lalu, 11 Maret 2025, PSBS Biak berhasil membungkam tuan rumah Bali United dengan skor 2-0.

Kekalahan ini membuat Bali United tidak pernah meraih kemenangan dalam lima pertandingan terakhir. Seperti apa fakta menarik Bali United menghadapi PSBS Biak?

1. Rapuhnya lini belakang Bali United

Ilustrasi Liga 1 Indonesia (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Liga 1 Indonesia (IDN Times/Mardya Shakti)

Performa lini belakang Bali United jauh dari penampilan terbaiknya. Elias Dollah dan kawan-kawan tidak mampu membendung serangan para pemain Badai Pasifik. Pemain PSBS Biak dengan leluasa seolah-olah tanpa pengawalan masuk ke daerah pertahanan Bali United.

Jim Kelly Sroyer dengan mudahnya menusuk melalui sektor sayap. Pemain belakang Bali United kesulitan meredam pemain yang memiliki kecepatan lari ini. Terbukti, gol cepat Williams Lugo pada menit ke-4 bermula dari umpan Jim Kelly Sroyer. Dengan kecepatan larinya, tidak ada pemain Bali United yang mampu menghentikannya. Sehingga ia secara leluasa memberikan umpan kepada Lugo untuk mencetak gol.

Transisi dari menyerang ke bertahan Bali United pada pertandingan ini sangat buruk. Beberapa kali pemain PSBS Biak berhasil memanfaatkan serangan balik yang tidak bisa diantisipasi pemain bertahan Bali United. Untung saja, beberapa peluang tersebut tidak membuahkan gol.

2. Bali United terasa bermain tanpa gelandang

Foto hanya ilustrasi. (Pexels.com/enginakyurt)
Foto hanya ilustrasi. (Pexels.com/enginakyurt)

Fungsi dari pemain gelandang, baik serang maupun bertahan, adalah mengalirkan bola. Gelandang akan menerima bola dari lini belakang dan memberikannya kepada pemain depan. Hal ini tidak berjalan dengan baik, bahkan seolah-olah tim asuhan Stefano "Teco" Cugurra ini tidak menggunakan pemain gelandang.

Strategi long ball passing (umpan panjang) yang mudah terbaca pemain lawan kembali diterapkan. Pemain belakang langsung memberikan umpan kepada pemain sayap, yang kemudian pemain ini memberikan kepada pemain depan. Kadek Agung dan Brandon Wilson tidak melakukan tugasnya dengan baik untuk mengalirkan bola. Mereka juga sering kehilangan bola yang mengakibatkan para pemain PSBS Biak mampu melakukan serangan balik.

Marcos Guillermo Samso dengan mudah membaca taktik seperti ini. Pelatih anyar PSBS Biak ini menginstruksikan para pemainnya untuk mengawal ketat Privat Mbarga, Irfan Jaya, dan Rahmat Arjuna yang sering melakukan serangan dari sektor sayap. Setidaknya ada dua pemain yang mengawal para pemain ini sehingga membuat serangan Bali United kandas.

Hal ini membuat Bali United minim peluang. Peluang terbaik hanya saat terjadi kemelut di depan gawang PSBS Biak yang dijaga John Pigai. Boris Kopitovic tidak berhasil menendang bola umpan Brandon Wilson, yang kemudian berhasil disambar oleh Rahmat Arjuna. Sayangnya, bola ini mengenai mistar gawang.

3. Pemain Bali United sering kehilangan bola

ilustrasi bola sepak (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi bola sepak (pexels.com/Pixabay)

Entah apa yang terjadi dengan performa para pemain Bali United. Beberapa pemain yang mampu tampil baik saat menghadapi Persis Solo maupun pertandingan sebelumnya, seperti melempem. Para pemain ini sering sekali kehilangan bola dan salah melakukan passing.

Semangat puputan pun terasa hilang di dalam diri mereka. Seperti bermain tanpa pola, pemain Serdadu Tridatu sering melakukan banyak kesalahan fatal. Rahmat Arjuna yang tampil impresif saat menghadapi Persis Solo, pada pertandingan kali ini belum mampu menunjukkan kelasnya. Dikawal ketat oleh pemain PSBS Biak, membuatnya tidak berkutik untuk melakukan tusukan berbahaya.

Begitu juga dengan Irfan Jaya dan Privat Mbarga. Mereka sangat mudah kehilangan bola. Otomatis, Boris tidak mendapatkan suplai bola. Di sisi lain, Boris sendiri beberapa kali harus kalah dalam perebutan bola, karena tidak mampu melepaskan diri dari pengawalan ketat lini belakang PSBS Biak.

4. PSBS Biak bermain spartan, mereka memanfaatkan kecepatan Jim Kelly Sroyer

default-image.png
Default Image IDN

Permainan PSBS Biak saat menghadapi Bali United sedikit berbeda. Para pemainnya mampu bermain spartan, sehingga membuat Bali United gagal membalaskan kekalahan di putaran pertama Liga 1 2024/2025. Lini tengah dan sayap mereka tampil agresif, terutama penyerang sayap mudanya, Jim Kelly Sroyer.

Mengandalkan kecepatannya, Jim Kelly Sroyer dengan mudah masuk ke daerah pertahanan Bali United. Beberapa kali pemain depan PSBS Biak membahayakan gawang Bali United yang dijaga Adilson Maringa. Sayangnya, mereka hanya mampu mencetak dua gol saja.

Williams Lugo (4') dan Abel Arganaraz (29) meyumbang gol untuk kemenangan PSBS Biak. Hampir saja Jonata Machado menambah kemenangan bagi timya. Namun, gol ketiga PSBS Biak tersebut dianulir wasit setelah meninjau VAR.

Lima pertandingan tanpa kemenangan tentu memicu reaksi dari pendukung Bali United. Semeton Tridatu menuntut manajemen melakukan evaluasi, terutama kelanjutan kerja sama dengan Teco. Tak sedikit yang menuntut Teco untuk mundur menyikapi hasil negatif ini. Bali United kini harus turun satu peringkat ke peringkat keenam klasemen sementara Liga 1 2024/2025 dengan poin 43.

Share
Topics
Editorial Team
Ari Budiadnyana
EditorAri Budiadnyana
Follow Us