Tanpa Jakob Oetama, Generasi 90an Tidak Akan Melihat Majalah Bobo

Selamat jalan pak Jakob Oetama

Jakarta, IDN Times - Pendiri grup Kompas Gramedia, Jakob Oetama, meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/9/2020) siang. Pendiri yang pernah menjadi seorang guru ini wafat di usia 88 tahun, karena menderita penyakit stroke.

Dilansir dari berbagai sumber, Kompas Gramedia atau disingkat KG, merupakan perusahaan yang bergerak di media massa. Bersama Petrus Kanisius Ojong, Jakob mendirikan Majalah Intisari, cikal bakalnya Harian Kompas, pada tanggal 17 Agustus 1963 silam.

Perusahaan KG berkembang pesat. Tak hanya memiliki media massa cetak maupun online, perusahaan ini juga mendirikan radio, stasiun televisi, toko buku, penerbitan, hotel, lembaga pendidikan, bentara budaya, sampai universitas.

Sebut saja majalah Bobo, Nova, Otomotif, Motor Plus, Hai, Tribun Network, Kompas.com, Hotel Santika, Hotel Amaris, toko buku Gramedia merupakan perusahaan di bawah naungan KG.

Kini, perusahaan KG dialihkan kepada Lilik Oetama, putra pertama Jakob Oetama, sebagai CEO KG Group.

Tanpa Jakob Oetama dan Ojong, generasi 90an tidak akan pernah membaca majalah Bobo, tidak akan mengenal Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang, Paman Kikuk, Husin dan Asta. Para tokoh tersebut memilih bekerja sama dengan Majalah Bobo Belanda, untuk dikembangkan di Indonesia sebagai majalahnya anak-anak. Pengasuh halamannya adalah para tim dari Kompas.

Anak-anak generasi 90an bahkan akan merengek ke orangtuanya jika tidak membelikan Majalah Bobo. Karena selain mengikuti jalan cerita Bona Gajah kecil dkk, anak-anak juga mengikuti soal pelajaran SD dari kelas satu sampai kelas enam. Ya, majalah ini memuat artikel soal-soal tentang PPKn, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA, dan IPS.

Terima kasih Pak Jakob. Semoga ditempatkan yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga: [BREAKING] Pendiri Grup Kompas Gramedia Wafat di Usia 88 Tahun

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya