Anggaran Promosi Dipangkas, Semua Festival di Badung Akan Dihentikan

Yah, gak bisa lihat Legian Kuta Beach Festival dong

Badung, IDN Times - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kabupaten Badung tahun 2019 disebut tak memenuhi target. Akibatnya sejumlah anggaran akan dipangkas atau dirasionalisasi. Ini bukan tanpa dasar. Dinas Pariwisata Badung termasuk pihak yang terkena imbasnya.

1. Promosi pariwisata dan pengadaan festival akan dihentikan

Anggaran Promosi Dipangkas, Semua Festival di Badung Akan DihentikanIDN Times/Imam Rosidin

Imbas rasionalisasi tersebut dialami oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Badung. Bahkan angkanya mencapai Rp12,6 miliar dari total anggaran Rp45 miliar. Sisanya yakni sekitar Rp33 miliar hanya bisa digunakan untuk membayar gaji pegawai dan lainnya.

Dampaknya adalah promosi-promosi pariwisata baik ke dalam negeri maupun ke luar negeri akan dihentikan. Selain itu, festival-festival juga akan dihentikan pengadaannya.

Baca Juga: Fenomena Turis Asing Kehabisan Uang di Bali, Siapa Bertanggung Jawab?

2. Badung tidak bisa promosi ke Manado saat Festival Pesona Bunaken, termasuk festival-festival lainnya

Anggaran Promosi Dipangkas, Semua Festival di Badung Akan Dihentikaninstagram.com/verliany_foe

Kepala Dinas Pariwisata Badung, I Made Badra, mengungkapkan promosi yang dihentikan anggarannya sebesar Rp6 miliar. Dana itu rencananya akan digunakan untuk promosi ke luar negeri seperti Rusia, Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa. Sedangkan dalam negeri seperti promosi ke Manado melalui Festival Pesona Bunaken.

Sementara sisanya sebesar Rp6,6 miliar seharusnya digunakan untuk menyelenggarakan beragam festival di Badung. Seperti Festival Bahari, Legian Kuta Beach Festival, Uluwatu Festival, Beach Soccer, Barong, dan lainnya. Namun karena anggaran Rp6,6 miliar itu dipangkas, maka festival tersebut semuanya ditiadakan.

3. Ditakutkan kurangi target wisman ke Badung

Anggaran Promosi Dipangkas, Semua Festival di Badung Akan DihentikanIDN Times/Imam Rosidin

Badra mengatakan hilangnya sejumlah promosi ini ditakutkan akan memengaruhi jumlah kunjungan wisatawan asing ke Badung. Padahal target untuk tahun ini adalah 6,8 juta wisatawan asing. Pada Januari hingga Juni 2019, yang sudah terealisasi baru 44 persen.

"Mudah-mudahan enggak terlalu banyak turunnya (Jumlah wisatawan)," ujar dia.

Badra melanjutkan, pemangkasan itu karena PAD Kabupaten Badung tak memenuhi target. Dari target Rp6,7 triliun namun yang terealisasi diperkirakan hanya Rp5 triliun.

"Pendapatan daerah kemungkinan tidak tercapai sesuai dengan target. Jadi akan ada rasionalisasi secara revolusioner," ungkapnya.

4. Hampir 80 persen PAD Badung berasal dari pariwisata

Anggaran Promosi Dipangkas, Semua Festival di Badung Akan DihentikanIDN Times/Imam Rosidin

Sementara itu Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), Ramia Adnyana, mengatakan kebijakan tersebut perlu dipertimbangkan lagi. Sebab PAD Badung hampir 80 persen bersumber dari pariwisata. Jadi, promosi adalah suatu keharusan dan tak boleh dihilangkan.

"Sebab Badung berkompetisi dengan destinasi lain dari negara lain seperti Phuket, Chiangmai, Singapore, Langkawi, Borracay, Myanmar, Maldive, Bhutan," kata dia, Kamis (4/7).

Padahal, kata dia, tren wisatawan akan turun jika promosi dihentikan. Jika dihentikan, khawatirnya akan memengaruhi jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Badung. Apalagi kini objek pariwisata semakin kompetitif. Mestinya, biaya lain yang dipangkas bukan biaya promosi.

"Persaingan sangat kompetitif sehingga promosi merupakan hal yang sangat penting dilakukan agar destinasi Badung dan Bali tetap eksis di pasar pariwisata internasional," jelasnya

"Ketika ada Internasional Trade Show dan Badung tidak muncul di situ, ini bisa dianggap destinasi kita sudah tidak eksis lagi dan akan diambil kesempatannya oleh pesaing kita. Dan perlu waktu dan biaya yang besar untuk mengembalikan posisi kita bisa eksis kembali sebagai destinasi favorit," imbuh Ramia.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya