Koster Singgung Pengusaha Untung Triliunan, Tidak Dinikmati Orang Bali

Denpasar, IDN Times - Menjelang akhir tahun 2025, Gubernur Bali, Wayan Koster, menyampaikan sebagian ekonomi tidak dinikmati orang Bali. Hal itu Koster katakan pada saat Pasamuhan Agung Sabha Kertha Hindu Dharma Nusantara (SKHDN) di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Selasa (30/12/2025).
“Gumi (Bumi) Bali baru tumbuh siapa yang dapat duit. Siapa yang dapat manfaat. Ternyata sebagian itu ekonominya tidak dinikmati oleh kita orang Bali. Ada pihak tertentu tadi sampun tiang (sudah saya) hitung triliun dia dapat,” ujar Koster.
1. Koster singgung skema bisnis menguntungkan pengusaha tapi tidak melakukan apa pun untuk Bali

Koster juga menyinggung pengusaha yang untuk triliunan dengan sejumlah skema bisnisnya.
“Dia dapat triliun dan dia gak ngapa-ngapain. Orang Bali raga (kita) ini numbeg (mencangkul), segala macam, menanam, gitu,” kata dia.
Menurut Koster, pembicaraan agar keuntungan kembali ke warga Bali penting untuk terus digaungkan. Sebab, ia menilai sudah terlalu lama Bali tidak mendapatkan apa pun dari keuntungan sejumlah pengusaha.
“Supaya jadi kasih ke orang Bali ini semua hasilnya, kerjanya, jerih payahnya betul-betul seoptimal mungkin dinikmati oleh anak Bali,” imbuhnya.
2. Belum ada yang sadar Bali kehilangan ekonomi

Ia juga mengklaim bahwa selama ini belum ada pihak yang sadar bahwa Bali kehilangan dampak keuntungan ekonomi. “Selama ini belum pernah ada yang sadar kita kehilangan ekonomi,” kata dia.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali punya tugas untuk menjalankan pemerintahan dan perbaikan ekonomi di Bali. Ia juga menambahkan agar tidak ada yang mengganggu tugas pemerintah.
“Kalau sudah diberi peringatan masih juga mengganggu akan dipermalukan di depan umum. Makanya hati-hati mem-bully gubernur,” kata Koster.
Koster menjamin adanya pengaturan jalan agar tidak macet

Sementara itu, menanggapi isu kemacetan di Bali dan menjelang perayaan Tahun Baru, Koster mengatakan telah ada skema pengaturan agar tidak macet. Ia menambahkan, beberapa titik rawan telah dipetakan agar wisatawan tidak melalui area-area kawasan rawan bencana.
“Sudah situasi aman, kondusif, tentu di beberapa titik macet sudah diatur oleh perhubungan,” ujarnya.

















