Ajak 4400 Wisatawan Lokal Promo Bali, Siapa yang Diuntungkan?

Semua akomodasi dibiayai. Ada yang sudah mendaftar?

Denpasar, IDN Times – Demi memulihkan pariwisata Bali di masa pandemik COVID-19, Dinas Pariwisata Provinsi Bali bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sepakat melaksanakan kampanye protokol pada Oktober dan November 2020 mendatang. Mereka akan melibatkan 4.400 wisatawan lokal.

Kebijakan itu menuai tanggapan dari berbagai kalangan. Ada yang menilai hanya menguntungkan segelintir kalangan, hingga titik fokus pemerintah terhadap pesan yang ingin disampaikan dalam program tersebut.

1. Dianggap hanya menguntungkan segelintir orang

Ajak 4400 Wisatawan Lokal Promo Bali, Siapa yang Diuntungkan?Pantai Uluwatu, Bali (IDN Times/Lia Hutasoit)

Agenda Educational Trip ini akan melibatkan 4.400 wisatawan lokal, termasuk para komunitas, blogger dan influencer di Bali. Rencananya akan dilakukan selama tiga hari atau dua malam di sembilan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali.

“Yang kira-kira memiliki influencer atau penggemar itu dua ribuan minimal. Jadi pada intinya ingin mengevaluasi penerapan yang telah kami sertifikasi itu. Nanti kan kami bandingkan antara seharusnya dan kenyataannya. Tentu ada yang bagus, tentu ada yang sedang. Ada juga yang kurang mungkin. Gitu ya,” jelas menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa, belum lama ini.

Menanggapi hal itu, guide sekaligus General Manager Asian Division Agen Travel Bidadari Tour, Hendra Surya, mengungkapkan kebijakan tersebut dinilai menguntungkan segelintir pihak saja. Rekan-rekan guide juga sepakat mengakui demikian.

“Usaha sudah bagus, tapi di sini berapa persen yang akan terbantu dari acara ini. Kayaknya gak tepat sasaran juga. Banyak kalangan pariwisata aku coba ajak untuk ikut. Jawabannya, apa untungnya buat mereka,” ungkapnya ketika dihubungi IDN Times, Senin (28/9/2020).

“Tujuannya untuk boom medsos (Media sosial) dengan berita Bali safe dan lain-lain. Tapi real-nya di Bali sekarang kan makin susah. PCO (Professional Conference Organize) dan perusahaan yang diajak kerja sama saja (yang diuntungkan). Contohnya segelintir hotel, perusahaan bus, guide yang dipakai (Tidak banyak), beberapa resto. Yang lain bagaimana? Hanya bisa nonton saja.”

Baca Juga: Kisah Mantan Pasien COVID-19 di Bali, Sempat Stres dan Susah Makan

2. Pemerintah harus fokus pada pesannya: sisi kesehatan atau perekonomiannya?

Ajak 4400 Wisatawan Lokal Promo Bali, Siapa yang Diuntungkan?Water Blow di Nusa Dua, Kabupaten Badung. (IDN Times/Ayu Afria Ulita)

Sementara itu Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana, Dr Ni Made Ras Amanda Gelgel, menyampaikan bahwa pemerintah harus fokus kepada pesan yang disampaikan kepada masyarakat di tengah pandemik. Apakah dari sisi kesehatan atau dari sisi perekonomian.

“Kalau boleh saya katakan, sebenarnya pesan utama sih sebenarnya. Apa sih yang mau disampaikan. Itu dulu deh dari pemerintah. Apa dulu pesan utamanya, prioritasnya pemerintah itu apa gitu lho. Apakah yang terpenting menjaga kesehatan atau perekonomian? Itu yang sebenarnya masyarakat tidak mendapatkan komunikasinya. Apa sebenarnya pesannya,” terangnya.

Teknis pelaksanaan kegiatan ini harus diperhatikan. Mengingat educational trip, maka yang harus ditekankan adalah terkait bagaimana bepergian dalam keadaan pandemik COVID-19, dan informasi bagaimana berwisata yang aman. Lalu terkait dengan kedatangan 4400 wisatawan lokal tersebut, jangan sampai malah menimbulkan klaster baru.

Baca Juga: Kesaksian Perawat di Bali, Kamar Isolasi Kosong Tidak Lebih dari 3 Jam

3. Masyarakat butuh informasi yang berbeda, bukan informasi tamasya

Ajak 4400 Wisatawan Lokal Promo Bali, Siapa yang Diuntungkan?Ilustrasi wisata di Nusa Penida Bali (IDN Times/Mela Hapsari)

Made Ras Amanda menambahkan, masyarakat saat ini membutuhkan informasi yang berbeda. Bukan lagi informasi tamasya. Sehingga pemerintah harus bisa menggunakan cara-cara kreatif lainnya agar tidak kelihatan settingan, yang justru memperburuk citra pariwisata.

“Masyarakat sepertinya membutuhkan informasi yang berbeda. Bukan informasi tamasya ya. Itu,” sarannya.

Wisata online atau tourism online misalnyya, bisa menjadi alternatif yang ia nilai dapat diterapkan sekarang ini. Jumlah 4400 wisatawan lokal dalam program ini seharusnya dievaluasi.

Pasalnya, sebagai pihak yang berkecimpung di dunia komunikasi, Made Ras Amanda menilai jika 4400 orang ini datang bersamaan, maka info yang dibuat hanya dalam rentang waktu itu saja. Jadi pemerintah diharapkan punya perencanaan strategi komunikasi pariwisata yang baik dan aman untuk COVID-19 dalam jangka panjang.

“Sekarang itu orang cukup aware, cukup kritis. Sekarang kalau dibilang ini influencer atau buzzer, kan gitu ya. Jadi kalau misalnya terlihat banget ini settingan dan segala macam, malah salah lagi gitu. Jadi, sebenarnya kalau pilihannya seperti ini tergantung dari cara mereka mengemas. Kalau saya melihatnya,” ungkapnya.

Baca Juga: Perjalanan Kasus dan Isi Surat Jerinx, Minum Satu Gelas Ramai-ramai

4. Educational trip ini untuk mengecek penerapan protokol kesehatan

Ajak 4400 Wisatawan Lokal Promo Bali, Siapa yang Diuntungkan?Sekretaris Daerah Kab. Badung mengunjungi Water Blow Nusa Dua (IDN Times/Ayu Afria)

Tahap pertama pendaftaran educational trip bertema We Love Bali ini telah berakhir pada 27 September 2020. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut akan mendapatkan fasilitas berupa akomodasi hotel/vila/homestay, konsumsi, transportasi, biaya tiket masuk destinasi, biaya rapid test dan perlengkapan lain.

Menurut Astawa, kegiatan tersebut untuk mengecek penerapan protokol kesehatan yang telah diterapkan di Bali, dan promosi Clean, Health, Safety & Environmental Sustainability (CHSE). Diperkirakan anggarannya mencapai Rp20 miliar. Sebanyak 644 destinasi wisata di Bali telah memiliki sertifikasi protokol kesehatan.

“Tujuannya ya untuk mengecek penerapan. Kemarin kami sertifikasi, nah sekarang untuk mengevaluasi,” jelasnya.

Astwa mengungkapkan, bakal menggelar simakrama bersama industri pariwisata pada Oktober sampai November 2020. Kegiatan ini melibatkan seluruh pariwisata untuk menyamankan persepsi tentang langkah-langkah yang harus dipersiapkan.

Baca Juga: Pakar Virologi Unud Prediksi Desember Kasus COVID-19 di Bali Meningkat

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya