BPOM Tegaskan COVID-19 Tidak Menular Lewat Pangan

Kemasan makanan harus diperhatikan juga

Badung, IDN Times - Kasus penularan dari virus SARS-CoV-2 atau virus corona jenis baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini masih belum hilang, dan cenderung meningkat. Presiden "Jokowi" Widodo bahkan mengimbau agar masyarakat hidup bersama corona melalui new normal (Normal baru).

Untuk kamu ketahui, COVID-19 ini tidak menular melalui pangan ya. Akan tetapi virus dapat hidup di inang, seperti bagian tubuh manusia, dan penyebarannya melalui droplets (Keluar dari mulut) serta hidung seseorang yang terinfeksi.

Berikut ini penjelasan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), berdasarkan rilis yang diterima IDN Times dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Bali:

Baca Juga: Ciri-ciri Hidden Carrier COVID-19, Waspada Kalau Kehilangan Penciuman

1. Pangan harus terbebas dari tiga jenis cemaran. Apa saja ya?

BPOM Tegaskan COVID-19 Tidak Menular Lewat Panganpexels.com/TrangDoan

Menurut Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Sedang dan Rendah BPOM, Emma Setyawati, masyarakat harus memahami dulu apa itu pangan aman, bagaimana cara penyajiannya, distribusi sampai sebelum layak dikonsumsi.

Diskusi ini disampaikan dalam pemaparan yang bertajuk "Food Safety di Masa Adaptasi Pandemi Jadi Kunci Penanganan COVID-19" di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (4/6) lalu, menyebutkan pangan aman itu harus terbebas dari tiga cemaran. Yaitu biologi, kimia dan fisik. Dalam hal ini, virus termasuk dalam cemaran biologi.

2. Kaitannya dengan pandemik, penularan COVID-19 tidak melalui pangan

BPOM Tegaskan COVID-19 Tidak Menular Lewat PanganPT Pos Indonesia distribusikan sembako murah dari Lumbung Pangan Jatim ke pembelinya. Dok.IDN Times/Istimewa

Dalam kaitannya dengan pandemik COVID-19, penularan virus penyebab penyakit COVID-19 ini tidak terjadi melalui pangan. Akan tetapi virus dapat hidup di inang seperti bagian tubuh manusia. Penyebarannya bisa melalui droplets (Keluar dari mulut) dan hidung seseorang yang terinfeksi.

“Virus ini bukan food borne desease. Bukan. Dia tidak ditularkan dari makanan, cuma dia bisa hidup di inang yang hidup. Ini berarti dari tangan ke tangan, dari droplets,” jelas Emma.

Maka jika ada virus di tangan manusia, pangan tersebut dapat tercemar, sejak pangan itu dibuat atau didistribusikan, hingga dikonsumsi oleh masyarakat. Sebab rangkaian proses itu tentunya juga melalui tangan ke tangan.

Karena itu BPOM kemudian mengeluarkan buku panduan digital atau e-book tentang produksi pangan, untuk membantu memastikan keamanan pangan di tengah pandemik COVID-19.

Baca Juga: Bedanya Rapid Test, Swab dan PCR! Lebih Akurat Mana?

3. Setiap kemasan makanan terdiri dari tiga lapis supaya aman

BPOM Tegaskan COVID-19 Tidak Menular Lewat PanganDirektur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Sedang dan Rendah BPOM, Emma Setyawati (DOk.IDN Times/HUMAS BNPB)

Dalam e-book yang dapat diunduh secara gratis itu, memuat pedoman yang sudah dimodifikasi, dengan menambahkan aturan protokol kesehatan untuk penanganan COVID-19 saat ini.

Misalnya, ketika mengemas makanan. Menurut Emma, di setiap produk makanan perlu memiliki tiga lapis kemasan mulai primer, sekunder dan tersier. Tujuannya agar produk makanan tidak bersinggungan langsung dengan tangan produsen ke distributor yang mengantarkan makanan tersebut.

Selain pengelolaan pangan aman, BPOM juga memastikan agar isi makanannya juga dapat sesuai dengan standar gizi yang layak untuk dikonsumsi, dan memberi kebaikan bagi tubuh.

“Jangan sampai desak-desakan di sarana produksinya. Kemudian, pakailah masker bahkan penutup rambut, pakai sarung tangan di tempat produksi. Ketika mengantarkan juga demikian. Jangan langsung bersentuhan dengan tangan penerimanya,” ungkapnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya