Harga Cabai di Warung Kelontong Karangasem Rp500 per Biji

Karangasem, IDN Times - Hampir sebagian besar masyarakat dan pedagang di Kabupaten Karangasem mengeluhkan kenaikan harga cabai rawit. Mengingat, harganya di beberapa pasar menembus angka Rp105 ribu per kilogram. Kondisi ini sudah terjadi sebelum pergantian tahun baru. Harga ini diperkirakan terus meningkat, lantaran cuaca tidak bersahabat. Sehingga produksi cabai di Kabupaten Karangasem sedikit dibanding sebelumnya.
1. Harga cabai di warung 500 per biji

Ni Wayan Sari, warga asal Desa Karangasem, mengatakan harga cabai rawit di warung kelontong Rp500 per biji. Itupun warnanya masih hijau.
"Kemarin saya beli Rp5 ribu dapat 10 biji. Merah cuma 3 biji," ungkap Wayan Sari, Sabtu (11/1/2025).
Sari sempat menanyakan mengapa harganya begitu mahal. Menurut pengakuan pedagang, harga cabai rawit sekarang mencapai Rp30 ribu untuk 250 gram. Apalagi stok cabai rawit sekitar pasar daerah Karangasem sedikit, karena pasokan dari luar Karangasem tidak ada.
"Mau gak mau harus beli biar masakannya terasa. Cuma takaran cabainya dikurangi. Kalau dulu pakai 10 biji untuk sambal, sekarang 4 biji," tambah Sari.
2. Cabai mahal karena cuaca tak bersahabat

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Karangasem, Gede Loka Santika, mengatakan harga cabai sedang naik karena beberapa faktor. Satu di antaranya karena cuaca di Karangasem yang anomali, selalu berubah-ubah.
"Kemarin sempat survei ke lapangan. Banyak petani yang mengeluh karena tanaman cabainya rusak akibat diguyur hujan. Sehingga petani gagal panen," kata Santika.
Selain itu, pasokan cabai dari luar Karangasem seperti Jawa dan Lombok, sedikit. Kemungkinan pemasok cabe dari luar Bali tidak mengirim karena cuaca.
"Pasokan cabai di beberapa pasar sedikit. Makanya harga naik," ujar Santika memprediksi.
3. Kenaikan harga ini juga terjadi kabupaten/kota di Bali lainnya

Dinas Perdagangan Kabupaten Karangasem sempat koordinasi dengan kabupaten/lota di Bali terkait naiknya harga cabai. Hasilnya, permasalahan ini juga dialami oleh semua daerah di Bali. Menurut Loka, harga cabai naik karena pasokannya sedikit.
"Kita koordinasi dengan kabupaten/kota di Bali untuk beli cabai. Seandainya stok melimpah, rencananya kita akan kerjasama dengan perseroda (perusahaan perseroan daerah. Ternyata di kabupaten/kota di Bali sama kondisinya," jelas Loka.