Peternak di Klungkung Menduga Isu ASF Untuk Anjlokkan Harga Babi

Apalagi Bali akan merayakan Galungan dan Kuningan

Klungkung, IDN Times - Maraknya pemberitaan tentang kecurigaan virus ASF (African Swine Fever) yang menyebabkan sejumlah ternak babi mati di Tabanan dan Badung, ditanggapi berbeda oleh peternak di Kabupaten Klungkung.

Para peternak di Klungkung menduga menyebarnya virus ASF merupakan isu yang sengaja dihembuskan agar harga babi anjlok di pasaran. Terlebih saat ini sudah menjelang hari raya Galungan dan Kuningan.

1. Isu dinilai dihembuskan agar harga babi anjlok jelang Galungan

Peternak di Klungkung Menduga Isu ASF Untuk Anjlokkan Harga BabiIDN Times/Ayu Afria

Pernyataan itu diungkapkan oleh peternak babi asal Dusun Uma Salakan, Desa Takmung, Banjarangkan, Made Suardika, Jumat (24/1). Meski banyak isu peredaran virus ASF, tapi hingga saat ini ternaknya baik-baik saja. Isu merebaknya virus ASF di Bali, menurutnya hanya isu yang dihembuskan agar harga babi anjlok menjelang Galungan.

"Saya ikut tergabung dalam kelompok ternak Bali se-Bali. Belum ada kematian yang signifikan seperti di berita. Tidak ada kasus yang luar biasa. Saya duga ini isu dihembuskan pihak tertentu agar harga babi anjlok," ujar Suardika.

2. Babi harus dimandikan dua kali sehari

Peternak di Klungkung Menduga Isu ASF Untuk Anjlokkan Harga BabiIDN Times/Ayu Afria

Meski kurang yakin dengan virus ASF sebagai penyebab kematian babi di sejumlah peternak Badung dan Tabanan, dirinya selalu mengedepankan pencegahan untuk kesehatan ternaknya. Saat ini Suardika memelihara ternak babi lebih dari 100 ekor, dan selalu dipantau kesehatannya.

"Virus lain juga berbahaya untuk ternak babi. Maka kebersihan kandang harus selalu terjaga. Babi harus dimandikan dua kali sehari," ungkapnya.

Pengelolaan limbahnya pun harus dijaga, agar tidak menimbulkan kerugian lingkungan sekitarnya.

3. Belum ada laporan kematian ternak babi akibat virus

Peternak di Klungkung Menduga Isu ASF Untuk Anjlokkan Harga BabiPexels.com/James Frid

Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida, menjelaskan sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan kejadian istimewa terkait kematian babi.

Namun pihaknya sudah menyampaikan informasi kepada para peternak, agar tetap waspada terhadap kemungkinan adanya berbagai penyakit yang bisa menyerang ternak babi.

"Kita juga menyampaikan untuk melakukan tindakan pencegahan dengan penyemprotan disinfektan yang lebih intensif," jelasnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya