Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pendangkalan Sungai Candigara, Desa Kusamba Langganan Banjir

Kondisi Sungai Candigara di Desa Kusamba
Kondisi Sungai Candigara di Desa Kusamba. (Dok. IDN Times/istimewa)
Intinya sih...
  • Sungai Candigara tersedimentasi, menyebabkan banjir di Desa Kusamba
  • Pendangkalan sungai diperparah dengan padatnya pemukiman di sepanjang aliran sungai
  • Pemda Klungkung berkoordinasi dengan BWS untuk mengatasi pendangkalan itu
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Karangasem, IDN Times - Desa Kusamba di Kabupaten Klungkung menjadi wilayah langganan banjir. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir saja, wilayah pesisir tersebut sudah dua kali diterjang banjir besar yang merendam rumah warga, bahkan memaksa sebagian penduduk mengungsi.

Musibah Banjir terbaru terjadi pada Rabu (10/9/2025). Air setinggi pinggang orang dewasa menggenangi sejumlah titik pemukiman dan jalan. Aktivitas warga lumpuh total.

Sementara beberapa keluarga harus dievakuasi ke balai banjar terdekat untuk mendapatkan tempat aman. Seorang warga terdampak banjir di Desa Kusamba, Made Karya menyebut, sudah tiga kali dia merasakan banjir besar di desanya.

"Sebelumnya banjir besar tahun 2021 lalu, lalu yang kemarin (10/9/2025). Lebih besar banjir yang sekarang," ungkapnya, Jumat (12/9/2025)

Ia mengatakan, banjir terjadi setelah debit air di Sungai Candigara membesar dan meluap. Hingga air menggenangi rumah-rumah warga, terutama yang berada di bantaran sungai. "Semua banjir yang terjadi karena meluapnya air di Sungai Candigara yang sudah menyempit dan dangkal," ungkapnya.

1. Wakil Bupati Tjok Surya: Sungai Candigara tersedimentasi

Kondisi Sungai Candigara di Desa Kusamba
Kondisi Sungai Candigara di Desa Kusamba. (Dok. IDN Times/istimewa)

Sejumlah pihak menilai penyebab utama banjir di Kusamba adalah pendangkalan dan penyempitan alur Sungai Candigara. Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra, membenarkan hal tersebut.

“Sungai Candigara sudah cukup lama mengalami sedimentasi. Akibatnya, kapasitasnya menurun drastis dan banjir kerap melanda Desa Kusamba,” ujarnya, Jumat (12/9/2025).

2. Pendangkalan sungai diperparah dengan padatnya pemukiman di sepanjang aliran sungai

Kondisi Sungai Candigara di Desa Kusamba
Kondisi Sungai Candigara di Desa Kusamba. (Dok. IDN Times/istimewa)

Sungai yang seharusnya menjadi saluran pembuangan air hujan, kini tidak lagi mampu menampung debit air saat hujan deras. Akibatnya, air meluap dan merendam rumah-rumah warga yang berada di bantaran sungai.

Masalah ini diperparah dengan padatnya pemukiman di sepanjang aliran sungai. Tanpa ruang terbuka atau resapan yang memadai, banjir semakin sulit dihindari.

3. Pemda Klungkung telah berkoordinasi dengan BWS untuk mengatasi pendangkalan itu

Kondisi Sungai Candigara di Desa Kusamba
Kondisi Sungai Candigara di Desa Kusamba. (Dok. IDN Times/istimewa)

Tjok Surya mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida terkait perlunya normalisasi Sungai Candigara.

“Dua minggu lalu saya bertemu dengan Kepala BWS, dan mereka merespons positif. Dalam waktu dekat mereka akan turun ke lapangan untuk meninjau kondisi sungai,” jelasnya.

Sebelumnya, pada April 2025, Tjok Surya bersama Bupati Klungkung Made Satria serta jajaran Dinas Pekerjaan Umum meninjau alur Sungai Candigara. Dari hasil peninjauan itu, disimpulkan bahwa alur sungai yang bermuara di Pantai Kusamba telah menyempit dan dangkal akibat sedimentasi.

“Normalisasi menjadi solusi mendesak. Kami akan terus mendorong agar ini segera dilakukan, supaya banjir yang berulang-ulang ini bisa diminimalisasi,” tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Bali

See More

48 Korban Banjir Mengungsi di Banjar Dakdakan, Rumahnya Hanyut

12 Sep 2025, 20:11 WIBNews