Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Perahu Nelayan di Tabanan Hanyut Diterjang Banjir

IMG-20250910-WA0169.jpg
Perahu nelayan di Tabanan hanyut terbawa arus banjir (Dok.IDNTimes/Istimewa)
Intinya sih...
  • 7 perahu nelayan dan bangunan pengawas di Tabanan hanyut diterjang banjir
  • Dua mesin tempel milik nelayan ikut terbawa arus, kerugian mencapai ratusan juta rupiah
  • Cuaca di Tabanan diperkirakan akan berangsur cerah dalam lima hari ke depan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tabanan, IDNTimes- Dinas Perikanan Kabupaten Tabananmencatat, 7 perahu nelayan serta satu bangunan pengawas di pesisir Kecamatan Selemadeg Timur (Seltim) hanyut setelah diterjang banjir.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Tabanan, I Gede Bogarada mengatakan, pihaknya sudah memberi peringatan dini terkait cuaca ekstrem melalui grup WhatsApp kepada nelayan. Namun derasnya arus aliran sungai menuju laut tetap tidak terbendung.

“Perahu yang ditambatkan jauh dari bibir pantai tetap terseret, karena ketinggian banjir mencapai 6 meter,” ujarnya, Kamis (11/9/2025).

Banjir melanda setelah hujan lebat yang terjadi di Kabupaten Tabanan selama dua hari yaitu Selasa (9/9/2025) hingga Rabu (10/9/2025).

1. Dua mesin tempel milik nelayan ikut terbawa arus air

IMG-20250910-WA0173.jpg
Perahu nelayan di Tabanan hanyut terbawa arus banjir (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Dari 7 perahu nelayan yang terseret arus itu, dua diantaranya milik nelayan yang ditambatkan di Pantai Beraban, Seltim. Perahu ini hanyut akibat meluapnya Sungai Yeh Hoo.

Sementara lima perahu lainnya milik nelayan yang ditambatkan di Pantai Kelecung, Seltim. "Dari lima perahu yang hilang di Pantai Kelecung, dua di antaranya terbawa bersama mesin tempel," ujarnya.

Selain perahu, di Pantai Kelecung juga terdata kerusakan bangsal nelayan dan satu bangunan pengawas berlantai dua, yang ikut terseret banjir akibat Sungai Yeh Matoan yang meluap.

"Bangunan pengawas yang ambruk diketahui dibangun tahun 2016 menggunakan dana alokasi khusus (DAK), dan sejak lama dihibahkan ke kelompok pengawas nelayan setempat," kata Bogarada.

2. Kerugian mencapai ratusan juta rupiah

ilustrasi membuat anggaran (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi membuat anggaran (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Menurut Bogarada. pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan untuk mencari perahu yang hilang.

Adapun kerugian akibat kejadian ini mencapai ratusan juta rupiah dengan rincian, kerugian di wilayah Pantai Kelecung mencapai Rp550 juta. kerusakan di Pantai Beraban diperkirakan mencapai Rp70 juta.

3. Cuaca di Tabanan diperkirakan akan berangsur cerah dalam lima hari ke depan

IMG-20250910-WA0174.jpg
Bencana di Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Ketua Paguyuban Nelayan Bali, I Ketut Arsana Yasa, menegaskan bahwa tanda-tanda cuaca ekstrem sebenarnya terpantau sejak lima hari terakhir melalui aplikasi perkiraan cuaca. Menurutnya, awan ekstrem bergerak dari wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan berubah arah pada pukul 23.00 Wita, Selasa (9/9/2025).

"Akibat pergerakan awan tersebut, Bali, termasuk Tabanan, menerima curah hujan dengan intensitas cukup tinggi, lebih dari 54 milimeter,” katanya.

Menurut Arsana, dari prakiraan cuaca berbasis aplikasi, puncak hujan ekstrem terjadi Selasa (9/9/2025) malam hingga Rabu (10/9/2025).

Sementara, pada hari ini (11/9/2025), intensitas hujan diperkirakan mulai mereda, dan dalam lima hari ke depan, kondisi cuaca diproyeksi berangsur cerah.

Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us

Latest News Bali

See More

Potret Halte Siulan dan Cerita PKL di Tohpati Seusai Banjir Bandang

11 Sep 2025, 20:10 WIBNews