Warga Keluhkan Asap dari TPA Mandung Tabanan

- Kebakaran TPA Mandung di Desa Sembung Gede, Tabanan, menyebabkan asap pekat yang berdampak pada kesehatan warga di 5 banjar Desa Kukuh.
- Asap terjadi sejak sepekan lalu, dengan waktu paling parah pada pagi dan malam hari. Dinas Lingkungan Hidup Tabanan rutin menyiramkan air untuk memadamkan api.
- Penanganan pemadaman api melibatkan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Tabanan. BPBD Tabanan menyiapkan masker dan pendampingan medis untuk warga terdampak.
Tabanan, IDN Times - Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan menimbulkan asap belum bisa tertangani secara tuntas hingga saat ini. Warga pun mengeluhkan asap itu karena berdampak pada kesehatan.
Keluhan datang dari warga yang tinggal berdekatan dengan TPA Mandung, yakni di Desa Kukuh Kecamatan Kerambitan.
1. Lima banjar di Desa Kukuh terdampak asap TPA Mandung

Perbekel Kukuh, I Nyoman Widhi Adnyana mengatakan, asap pekat dirasakan warga ketika pagi hari dari pukul 04.00 Wita sampai pukul 09.00 Wita, dan berlanjut pada malam hari dari pukul 21.00 Wita sampai pukul 01.00 Wita dini hari.
"Kondisi ini terjadi sejak sepekan. Ada 5 banjar di Desa Kukuh yang merasakan imbas asap dari TPA Mandung yaitu, Banjar Samsaman Alas, Banjar Samsaman Kelod, Banjar Kukuh Kangin, Banjar Kukuh Kelod, dan Banjar Kukuh Kawan," kata Adnyana pada Kamis (1/5/2025).
2. DLH Tabanan rutin menyiramkan air ke titik api dan asap

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, I Gusti Putu Ekayana mengakui, asap dari TPA Mandung berasal dari kebakaran yang terjadi, beberapa waktu sebelumnya.
"Api yang berada di kedalaman sampah sulit untuk dipadamkan karena masih adanya gas metan," ujarnya.
Untuk menangani ini, pihak DLH Tabanan rutin menyiramkan air, tiga kali sehari ke titik api dan asap. Setiap kali penyiraman, kata dia, membutuhkan 3-4 tangki air.
Untuk mengatasi api yang timbul di kedalaman sampah, pihak DLH juga membuat kolam atau lubang serapan yang rutin diisi air. "Lubang serapan ini dibuat, agar air bisa terserap ke kedalaman sampah dan membantu memadamkan api yang timbul di dalamnya," ujar Ekayana.
3. Penanganan api dan asap di TPA itu melibatkan lintas OPD

Menurut Ekayana, penanganan pemadaman api di TPA Mandung juga melibatkan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Tabanan. "Selain dari DLH Tabanan, pemadaman api juga dilakukan pemadam kebakaran Tabanan," kata Ekayana.
Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan juga menyiapkan masker dan pendampingan untuk warga, pasca bencana atas dampak yg mungkin terjadi. Dinas Kesehatan melakukan pendampingan medis dengan konseling dan pengobatan gratis kepada masyarakat di area terdampak.
"Tadi dari pihak Puskesmas 1 Tabanan melakukan pelayanan kesehatan keliling dan ada yang stand by di TPA Mandung," ujar Ekayana.
Meski asap belum bisa menghilangkan secara tuntas, namun langkah penyemprotan rutin berdampak dengan semakin menipisnya asap yang timbul di TPA Mandung.
"Oleh karena ini bencana yang disebabkan alam kami memang tidak bisa menargetkan kapan asap bisa hilang sepenuhnya. Tetapi langkah penyemprotan rutin yang dilakukan sudah semakin menipiskan asap yang timbul," papar Ekayana.