Baru 30 Siswa yang Mendaftar Ulang di SMAN 1 Marga Tabanan

Tabanan, IDN Times - Untuk memeratakan penerimaan siswa, pemerintah menggelar Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 dengan sistem online dan jalur domisili. Namun, usaha ini rupanya belum maksimal di Kabupaten Tabanan. Masih ada sekolah yang kekurangan siswa atau tidak sesuai kouta.
Contohnya Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Marga di Kecamatan Marga. Pada Tahun Ajaran 2025/2026, SMAN 1 Marga baru mencatat hanya 30 siswa yang mendaftar ulang. Jumlah ini jauh dari kuota yang ditetapkan sebanyak 432 siswa.
Kepala Sekolah SMAN 1 Marga, I Wayan Dedi Armana, mengatakan dari SPMB 2025, ada sebanyak 64 siswa yang diterima. Namun selama periode masa pendaftaran ulang, baru 30 dari 64 siswa yang mendaftar ulang.
"Pendaftaran ulang ini sampai tanggal 16 Juli 2025," ujarnya, Selasa (15/7/2025).
1. Siswa masih ingin mencari sekolah favoritnya

Menurut Dedi Armana, hal ini karena siswa masih berharap diterima di sekolah favoritnya. Mereka berharap sekolah tersebut akan membuka kuota tambahan. Padahal sistem SPMB sekarang sudah ketat, tidak seperti sebelumnya.
"Siswa masih berharap akan ada pembukaan kuota di SMA favoritnya. Padahal sekolah yang dianggap favorit seperti di SMAN 1 Tabanan sudah penuh. Sekolah swasta juga sudah penuh, yang ada peluangnya itu ya di SMAN 1 Marga, SMAN 2 Tabanan, dan SMAN 1 Kediri," paparnya.
Dedi berpendapat, tidak meratanya penerimaan siswa ini karena masyarakat belum menganggap kualitas guru dan pengajaran di setiap sekolah itu sama.
"Padahal seluruh sekolah di Tabanan ini punya kualitas guru dan pembelajaran sama. Apalagi di SMAN 1 Marga sekarang fasilitas lengkap," katanya.
2. SMAN 1 Marga memberlakukan kebijakan SPP gratis selama tiga tahun

Untuk memenuhi kuota siswa ini, menurut Dedi Armana, pihak SMAN 1 Marga akan memperpanjang pendaftaran ulang sampai kuotanya terpenuhi. Jika sampai akhir MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) masih ada siswa yang tercecer, siswa tetap akan diterima di SMAN 1 Marga.
"Intinya jangan sampai siswa tidak dapat sekolah. Karena masih ada banyak siswa yang belum dapat sekolah," katanya.
Selain itu, tahun ajaran 2025/2026, SMAN 1 Marga memberlakukan kebijakan SPP gratis selama tiga tahun. Adapun syaratnya adalah dari siswa tidak mampu, memiliki KIP, masuk program PKH, dan kesehatan ditanggung BPJS KIS.
3. Kekurangan siswa di SMAN 1 Marga pernah terjadi pada 2024

Tidak terpenuhinya kuota siswa di SMAN 1 Marga juga terjadi pada 2024. Jumlah siswa yang mendaftar di tahun ajaran tersebut hanya sebanyak satu kelas saja atau 33 siswa. Padahal SMAN 1 Marga telah menyiapkan 12 kelas. Kekurangan siswa ini katanya berdampak pada gaji pegawai honor di SMAN 1 Marga yang terpaksa turun sampai 50 persen. dan hanya sedikit guru mendapat sertifikasi.
"Kami harapkan mudah-mudahan tahun ini bisa memenuhi kuota," harap Dedi Armana.