Pemerintah Menargetkan Bali Bebas Rabies 4 Tahun Mendatang

Gianyar, IDN Times – Kasus rabies akibat gigitan anjing di Bali hingga November 2023 tercatat ada 62.762 kasus yang mengakibatkan 6 kematian. Wabah ini menjadi prioritas penanganan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali agar segera berakhir. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, Nurul Hadiristiyantri.
“Efek yang ditimbulkan akibat infeksi rabies ini telah dirasakan oleh masyarakat dalam jangka waktu yang sangat lama,” terangnya.
1.Pemerintah fokus menuju Bali Bebas Rabies pada 2028

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali, I Wayan Sunada, mengatakan Provinsi Bali sebelumnya merupakan daerah bebas rabies. Pada 2008, kasus rabies muncul di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Penyakit ini kemudian menyebar ke seluruh wilayah Bali.
Pemerintah masih mengandalkan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE); sosialisasi dan vaksinasi untuk mengendalikan wabah ini.
“Untuk di Bali ada tiga strategi. Ada vaksinasi massal, emergency vaccination, sweaping vaccination. Jadi tiga strategi vaksinasi ini berlanjut dalam setahun,” ungkapnya.
2.Jumlah anjing yang dilepasliarkan mencapai 70 persen

Menurut Sunada, tingginya jumlah anjing di Provinsi Bali juga memengaruhi tingkat kasus yang terjadi. Hingga 2023 lalu, populasi anjing mencapai 599.719 ekor. Program serentak vaksinasi rabies massal dilakukan sejak tahun 2010 untuk mengatasi wabah ini. Pemerintah Provinsi Bali (Pemprov) sendiri telah memprogramkan Bali Bebas Rabies 2028.
“Populasi anjing yang tidak terkontrol dalam hal ini adalah yang dilepasliarkan. Populasi yang dilepasliarkan itu sekitar 70 persen. Sementara yang liar itu kurang dari 5 persen,” ungkapnya.
3.Ada kasus gigitan anjing rabies di Desa Singapadu Tengah

Kepala Dinas Pertanian Gianyar, Anak Agung Putri Ari, dalam sambutannya menyebutkan estimasi populasi anjing pada 2024 di Kabupaten Gianyar sebanyak 78.110 ekor. Jumlah ini tersebar di 64 desa dan 6 kelurahan. Sementara, temuan anjing rabies tahun 2024 dari Januari sampai Juli sebanyak 23 ekor yang tersebar di 15 desa. Satu di antaranya Desa Singapadu Tengah.
“Dari sekian populasi kami targetkan paling sedikit 80 persen dari populasi sudah tervaksin setiap tahunnya,” jelasnya.
Desa Singapadu Tengah pada 2023 lalu terjadi dua kali kasus positif rabies pada anjing. Yaitu pada 16 Mei 2023, dan 2 Juni 2023. Pada 2 Juni 2024 lalu juga kembali mencuat satu kasus gigitan anjing rabies.