Serba-serbi Natal di Tabanan, Ada Ngejot sampai Misa Daring

Wujud kebersamaan dan saling menghormati antar umat

Tabanan, IDN Times - Perayaan Natal di Kabupaten Tabanan pada Jumat (25/12/2020) secara umum berlangsung seperti biasa. Namun ada beberapa keunikan, mulai dari tradisi yang sudah berlangsung secara turun-temurun maupun acara yang pertama kali dilaksanakan karena pandemik COVID-19. Nah inilah serba-serbi Natal di Kabupaten Tabanan. Simak yuk!

Baca Juga: Jadi Zona Merah COVID-19, Tabanan Bentuk Satgas ENFORCE Kerumunan 

1. Perayaan Natal di Banjar Piling Kanginan, Penebel dimaknai dengan tradisi ngejot

Serba-serbi Natal di Tabanan, Ada Ngejot sampai Misa DaringTradisi ngelawar dan ngejot di Piling, Penebel, Tabanan dalam menyambut Natal (Dok.IDN Times/Istimewa)

Menyambut Hari Raya Natal, umat Kristiani di Banjar Piling Kanginan, Desa Mengesta Penebel melaksanakan tradisi ngejot (berbagi makanan). Tradisi ini sudah berlangsung secara turun-temurun, di mana umat Kristiani nampah (menyembelih) ayam dan babi serta membuat lawar dan ngejot ke warga sekitar yang beragama Hindu.

"Tradisi ngejot-nya ini mulai dari tanggal 21 Desember sampai tanggal 23 Desember," ujar Kawil Banjar Piling Kanginan, I Wayan Agus Setiawan, Jumat (25/12/2020).

Menurutnya tradisi ngejot ini sudah ada secara turun temurun dan merupakan wujud kebersamaan dan saling menghormati antar umat beragama di Piling, Penebel. "Sudah ada sejak dulu. Bahkan saat saya kecil sudah ada," paparnya.

Baca Juga: Natal 2020 di Bali Tanpa Dekorasi, Misa Digelar Secara Live Streaming

2. Umat Kristiani menghias gereja dengan penjor

Serba-serbi Natal di Tabanan, Ada Ngejot sampai Misa DaringSuasana gereja di Piling, Penebel saat Natal (Dok.IDN Times/Istimewa)

Tradisi lain, lanjut Setiawan adalah menghias gereja dengan dengan gaya hiasan adat Bali yaitu dengan janur dan penjor yang dilakukan pada Kamis (24/12/2020).  "Sorenya mereka melaksanakan Misa malam kudus," ujarnya.

Saat pandemik, kata Setiawan, tidak ada pembatasan jumlah umat Kristiani yang hendak ke gereja. Namun mereka harus mematuhi protokol kesehatan. "Hanya saja untuk yang lansia, diminta untuk menjalankan misa di rumah masing-masing," ujarnya.

Setiawan menjelaskan bahwa umat Kristiani, dalam hal ini Protestan, di Banjar Piling Kanginan, berjumlah 18 KK dan Katolik berjumah 8 KK dari total 160 KK. Saat menjalani misa, ada beberapa umat Kristiani yang memakai baju adat Bali, tetapi ada juga yang memakai baju nasional.

3. Misa di Gereja Santa Maria Immaculata sebagian dilakukan dengan daring

Serba-serbi Natal di Tabanan, Ada Ngejot sampai Misa DaringPetugas Kepolisian yang bertugas mengamankan pelaksanaan ibadah di Gereja Santa Maria Immaculata (Dok.IDN Times/Istimewa)

Pelaksanaan misa di Gereja Santa Maria Immaculata Tabanan yang berlokasi di Desa Dajan Peken, dilaksanakan dengan ketat dan mematuhi penerapan protokol kesehatan. Dalam perayaan Natal Tahun 2020 ini, gereja melakukan pembatasan jumlah umat yang datang. Pihak gereja juga tidak mengizinkan anak berusia di bawah 12 tahun serta orang tua berusia 60 tahun ke atas untuk datang. Mereka disarankan untuk mengikuti misa Natal secara daring atau live streaming

Ketua Satgas COVID-19 Gereja Santa Maria Immaculata, Paskalis mengatakan pengetatan protokol kesehatan tersebut dilaksanakan untuk menekan angka penyebaran COVID-19 di Kabupaten Tabanan. Jumlah umat yang diperkenankan masuk ke Gereja Santa Maria Immaculata Tabanan hanya 300 orang dari kapasitas gereja 600 orang. 

"Untuk Natal tahun ini kita laksanakan misa sebanyak tiga kali. Untuk live streaming akan dilaksanakan pada misa ke-3 nanti sore pukul 18.00 Wita," ucapnya

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya