3 Wilayah di Bali Cenderung Rawan Petir Ketika Musim Hujan

Yuk, pangkas pohon dari sekarang

Badung, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengungkapkan Pulau Bali diprediksi akan memasuki awal musim hujan sekitar 10 sampai 30 hari ke depan. Ketika memasuki musim hujan tersebut, Bali cenderung rawan petir. Berikut ini penjelasannya:

1. Petir cenderung terjadi di tiga wilayah Bali ketika musim hujan. Ini daftarnya:

3 Wilayah di Bali Cenderung Rawan Petir Ketika Musim HujanDok.IDN Times/Istimewa

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar, I Ketut Sudiarta, menjelaskan kawasan Bali yang rawan petir bervariasi dari tahun ke tahun. Namun yang cenderung terjadinya petir ada di tiga titik. Yakni kawasan Nusa Dua Kabupaten Badung, wilayah Pupuan Kabupaten Tabanan, dan Kabupaten Jembrana.

"Di Nusa Dua kawasan ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation), Jembrana dan Pupuan. Dari data yang kita dapatkan dari tahun ke tahun selalu cenderung di sana lebih tinggi petirnya. Untuk catatan petirnya tidak ada tapi dari catatan data yang kita miliki statistik datanya memang memunculkan di daerah situ lebih merah daripada di daerah lain," kata Sudiarta saat ditemui di Kantor BMKG Wilayah lll Denpasar, Rabu (11/9).

Baca Juga: BMKG: Musim Hujan di Bali Mundur Akhir Oktober Ini

2. hal-hal yang perlu diantisipasi masyarakat ketika memasuki musim hujan:

3 Wilayah di Bali Cenderung Rawan Petir Ketika Musim HujanIDN Times/Muhammad Khadafi

Menghadapi awal musim hujan yang diperkirakan terjadi di akhir bulan Oktober, BMKG Wilayah III Denpasar mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap petir. Kata Sudiarta, masyarakat perlu memangkas pohon besar agar terhindar petir, dan menjaga keselamatan ketika musim hujan tiba.

"Jadi terkait musim hujan sebaiknya masyarakat kalau di dekat daerah ada pohon besar sebaiknya di pangkas, bukan ditebang, untuk keamanan. Karena musim hujan ada angin kencang, ada petir itu yang perlu diantisipasi," jelas Sudiarta.

Begitu pula ketika terjadi hujan dan muncul awan hitam yang disertai petir, agar menghindari daerah terbuka.

3. Kejadian petir tahun 2018 lalu tidak terlalu signifikan

3 Wilayah di Bali Cenderung Rawan Petir Ketika Musim Hujanpixabay/WKIDESIGN

Sudiarta menerangkan, kejadian petir pada tahun 2018 lalu tidak terlalu signifikan. Dari laporan masyarakat hanya mengenai radio yang dimiliki oleh perusahaan.

"Sejauh dari laporan masyarakat belum ada dampak signifikan dari petir cuman ada beberapa perusahaan yang memiliki radio itu kena," katanya.

4. Awal musim hujan di Bali mundur 10-30 hari ke depan

3 Wilayah di Bali Cenderung Rawan Petir Ketika Musim Hujankraichgau.news

Sementara itu Kepala Stasiun Klimatologi Jembrana, Rahmat Prasetia, menjelaskan hal itu terjadi karena pemicunya adalah angin monsun Australia yang masih kuat di bulan September. Dalam gambaran demografis juga terlihat, seharusnya Bali sudah banyak terjadi hujan atau masuk awal musim hujan pada bulan Oktober.

"Karena adanya gangguan dinamis masih kuatnya angin timur (Angin monsun Australia) malah agak mundur bisa 10 sampai 30 hari (Mundur). Nanti di bulan November hampir di seluruh Bali tengah dan selatan banyak hujan. Oktober sudah mulai ada, tapi belum banyak," kata Rahmat saat menggelar konferensi pers di Kantor BMKG Wilayah lll Denpasar, Rabu (11/9).

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya