Layanan Konsultasi LBH Bali Meningkat Sepanjang 2024

Denpasar, IDN Times - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali meluncurkan Catatan Tahunan (Catahu) 2023 hingga 2024 bertajuk Gema di Ruang Hampa: Perlawanan di Tengah Pembusukan Pembangunan dan Demokrasi. Catahu ini mengungkap sejumlah data hingga fakta tentang kondisi penegakan hak asasi manusia (HAM) di Bali. Acara ini juga sekaligus sebagai syukuran Kantor LBH Bali yang pindah lokasi.
“Harapannya kantor LBH Bali, meskipun ini belum kantor tetap kita, tapi setidaknya kantor LBH Bali bisa menjadi ruang konsolidasi rakyat, bisa menjadi ruang bagi teman-teman yang mencari keadilan berjuang dan melawan bisa berkumpul,” ungkap Direktur LBH Bali Rezky Pratiwi di Kantor LBH Bali, pada Senin (13/1/2025).
1. Peningkatan jumlah pemberian layanan konsultasi

Catahu LBH Bali mencatat adanya peningkatan jumlah layanan konsultasi yang dilakukan LBH Bali. Sebelumnya pada 2023, LBH Bali memberikan 122 layanan konsultasi. Kini tahun 2024, jumlah itu menjadi 167 layanan konsultasi. Sehingga total keseluruhan ada 289 layanan konsultasi yang diberikan LBH Bali dalam rentang tahun 2023 hingga 2024.
Sedangkan dari 289 permohonan bantuan hukum yang diajukan para pencari keadilan, LBH Bali memberikan layanan pendampingan terhadap 38 kasus atau 13 persen dari total pengaduan. Adapun 514 orang tercatat menerima manfaat layanan ini.
2. Mendorong perubahan struktural

Kepala Bidang Advokasi LBH Bali, Ignatius Rhadite Prastika, menjelaskan layanan bantuan hukum di LBH Bali berbeda dengan bantuan hukum konvensional. Ia menegaskan, layanan bantuan hukum LBH Bali lebih mendorong perbaikan layanan hukum secara struktural.
Ada tiga topik besar yang turut dipaparkan dalam pemenuhan haknya, seperti pada ranah agraria dan lingkungan; perburuhan; serta ruang sipil dan minoritas kelompok rentan. Catahu ini juga mengungkap kasus tenaga kerja, hingga kekerasan terhadap perempuan ada istilah viktimisasi ganda.
“Korban menjadi korban kedua kali saat mereka menang di pengadilan tapi tidak mendapatkan haknya,” jelas Rhadite.
3. LBH Bali mengajak warga tetap bersolidaritas

Pada akhir pemaparan catahu, ada prosesi potong tumpeng serta penampilan musik dari Made Mawut. Rezky Pratiwi mengungkapkan, kondisi Bali di tengah himpitan proyek-proyek yang merampas ruang hidup semestinya mampu menguatkan solidaritas warga.
“Banyak proyek yang akan merampas ruang hidup di Bali. Harapannya kita bisa saling bersolidaritas, bisa menemukan gagasan bersama, ke depan harus melakukan apa. LBH Bali selalu menekankan bahwa kritik kita, suara kita sebagai masyarakat sipil harus disampaikan. Dengan itu, kita bisa mendidik penguasa membentuk kebijakan,” kata dia.