Pemkot Denpasar Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir

Denpasar, IDN Times - Banjir bandang di sejumlah titik wilayah Kota Denpasar melumpuhkan aktivitas perdagangan di Jalan Hasanuddin, Jalan Sulawesi, dan sekitarnya, Rabu (10/9/2025). Adanya situasi kebencanaan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Wali Kota Denpasar, | Gusti Ngurah Jaya Negara, resmi menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir.
Jaya Negara mengatakan, penetapan status tersebut diambil untuk mengoptimalkan penanganan bencana. Seperti mengantisipasi dampak lanjutan, dan menjamin kelancaran aktivitas masyarakat selama masa pemulihan. Berikut informasi selengkapnya.
1. Kondisi tanggap darurat melalui rapat koordinasi penanganan banjir

Keputusan penetapan Status Tanggap Darurat diumumkan langsung oleh Jaya Negara saat memimpin rapat koordinasi penanganan bencana banjir. Rapat itu dihadiri Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa; Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana; setiap pimpinan dari organisasi perangkat daerah (OPD), perbekel, dan lurah.
"Status tanggap darurat ini penting agar seluruh upaya penanganan dapat berjalan terpadu, cepat, dan tepat sasaran dengan melibatkan seluruh elemen," kata Jaya Negara.
2. Wali Kota mengapresiasi jajaran perbekel, lurah, dan perangkat daerah

Melalui rapat tersebut, Jaya Negara juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran OPD, perbekel, dan lurah. Apresiasi tersebut diberikan karena Jaya Negara menilai para pihak telah siap siaga dalam membantu warga terdampak di lapangan.
"Kami menginstruksikan perbekel dan lurah segera melakukan pendataan warga terdampak. Semakin cepat kita bergerak, semakin baik pelayanan yang bisa diberikan," kata dia.
3. Pemkot Denpasar mendirikan Posko Terpadu di Kantor Wali Kota Denpasar

Pemkot Denpasar mendirikan Posko Terpadu di Kantor Wali Kota Denpasar. Poskos tersebut terkoneksi dengan posko-posko di tingkat kecamatan, desa, dan kelurahan.
Sementara, pembersihan dan penanganan darurat dilakukan melalui respon cepat BPBD Kota Denpasar yang didukung BPBD Provinsi Bali. Jaya Negara menambahkan, debit air sungai di wilayah hulu meningkat pesat akibat curah hujan tinggi. Ia menyatakan itu sebagai penyebab utama banjir. Meski demikian, seluruh jajaran OPD telah sigap bergerak.
"Posko-posko di lapangan juga telah dilengkapi pelayanan dari Dinas Sosial hingga Dinas Kesehatan, termasuk distribusi obat-obatan," jelasnya.