Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Koster Ingin Tulisan Aksara Bali di Kemasan Produk Ekspor

doorstop mendag.jpg
Gubernur Bali, Wayan Koster; dan Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso. (IDN Times/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times - Momen pelepasan produk ekspor kayu manis, madu, dan vanili Selasa kemarin, 29 Juli 2025 di Lini Cargo, Jalan Gatot Subroto (Gatsu) Barat, Kota Denpasar mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Gubernur Bali, Wayan Koster menilai tampilan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang akan diekspor telah bagus.

“Jadi saya melihat ini kemasan-kemasannya sudah sangat bagus dan tidak kalah dengan kemasan produk-produk ekspor dari negara lain,” puji Koster dalam agenda Pelepasan Ekspor Produk CV Naralia Group.

Meskipun menuai pujian, ada satu kekurangan bagi politisi asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini. Apa itu? Selengkapnya di bawah ini.

1. Kemasan belum ada tulisan aksara Bali

mendag ri 3.jpg
Momen pelepasan produk ekspor kayu manis, vanili, dan madu di Denpasar oleh Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso. (IDN Times/Yuko Utami)

“Satu saja kurangnya, Pak Menteri (Menteri Perdagangan RI Budi Santoso). Belum pakai aksara Bali,” ujar Koster.

Gubernur dua periode itu meminta CEO CV Naralia Group, Mulianingsih, menggunakan aksara Bali pada setiap kemasan produk yang akan diekspor. Menurut Koster, aksara menunjukkan keunikan identitas produk Bali. 

“Kalau dikasih aksara Bali itu makin anggun dan lebih beraura. Jadi daya tariknya meningkat, nanti produk berikutnya pakai aksara Bali ya,” kata dia.

2. Ingin contoh produk China, Jepang, dan Korea dengan aksara khas masing-masing

ilustrasi Jepang (unsplash.com/Roméo A.)
ilustrasi aksara Jepang yang khas di restoran (unsplash.com/Roméo A.)

Menurut Koster, kemasan produk dengan aksara Bali menunjukkan merek dagang khas dari Bali. Ia mencontohkan beberapa negara seperti China, Jepang Korea, dan lainnya telah menggunakan aksara khas negara mereka dalam kemasan produk. Misalnya China dengan aksara Hanzi, Korea dengan aksara Hangeul-nya, sedangkan Jepang muncul dengan tiga aksara seperti Katakana, Hiragana, dan Kanji.

“Nah, itu (aksara) menunjukkan identitas dan sekaligus juga branding (merek dagang) kemasan produk yang dikeluarkan,” kata dia.

3. Selain di Kota Denpasar, ada juga pelepasan ekspor vanili di Jembrana

ilustrasi vanila kering dan bubuk vanili (pixabay.com/gate74)
ilustrasi vanila kering dan bubuk vanili (pixabay.com/gate74)

Selain pelepasan produk ekspor di Kota Denpasar, Koster mengatakan juga sempat hadir dalam pelepasan ekspor produk vanili di Kabupaten Jembrana. Selain vanili, ada pula produk cokelat atau kakao yang telah ekspor hingga ke Eropa. Menurutnya, Bali punya potensi besar yang harus didukung regulasi dan tata kelola bisnis memadai.

Terkait kemasan beraksara Bali, Koster meminta kepada Kepala Dinas (Kadis) Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Wiryanatha, agar semua produk-produk UMKM mulai terstandarisasi menggunakan aksara Bali. 

“Pak Kadis saya minta semua produk-produk UMKM supaya mulai distandarkan untuk menggunakan aksara Bali,” kata Koster.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us