Sejak Januari 2025, Ada 41 Kasus Positif Rabies di Jembrana

Jembrana, IDN Times - Kabar duka datang dari Gumi Makepung, Kabupaten Jembrana. Seorang anak meninggal dunia setelah menunjukkan gejala rabies. Korban berusia 8 tahun meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Negara pada Senin malam, 12 Mei 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, membenarkan adanya kabar ini. Ia menjelaskan, korban digigit oleh anjing peliharaannya. Korban menunjukkan tanda-tanda terkena rabies beberapa hari kemudian.
1. Kasus rabies di Jembrana sebanyak 41 kasus
Petugas Keswan-Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I GNB Rai Mulyawan, mengungkapkan pihaknya menerima aduan kasus gigitan rata-rata sebanyak 50 aduan per hari. Namun, aduan gigitan ini bukan berarti semua kasusnya positif rabies.
"Kasus gigitan berbeda dengan kasus yang positif rabies," ujar Rai Mulyawan kepada IDN Times, pada Senin (19/5/2025).
Sedangkan data kasus positif rabies di Jembrana sejak Januari 2025 hingga saat ini sebanyak 41 kasus. Menanggapi adanya kasus rabies ini, Rai berkata pihaknya akan melaksanakan vaksin anti rabies (VAR) darurat di sejumlah daerah yang rawan.
2. Jangan mengabaikan hewan peliharaan
Sementara itu, Wijaya mengungkapkan tanggapannya terkait kasus rabies akibat gigitan hewan peliharaan. Menurutnya, jangan mengabaikan hewan peliharaan dan tetap memantau vaksinasinya.
“Keluarga seperti tak acuh terhadap dampak gigitan yang dialami oleh si anak. Mungkin karena merasa bahwa anjing adalah milik sendiri, menganggap bahwa anjing tersebut aman dari terpapar rabies,” kata Wijaya saat dihubungi IDN Times, Minggu (18/5/2025) lalu.
3. Melakukan giat vaksinasi
Wijaya menjelaskan, pihaknya kembali gencar melakukan vaksinasi rabies secara masif.
“Kami lakukan giat vaksinasi rabies secara masif lagi, dan mengimbau kepada semua aparat desa atau kelurahan agar aktif terlibat dalam kegiatan tersebut,” ujar Wijaya.
Sebagai atensi terhadap korban meninggal akibat rabies di Jembrana, pihak Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana langsung melaksanakan vaksinasi darurat terhadap 71 hewan penular rabies (HPR) di lokasi kejadian.