Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Karya Lukis Mickael dari Sandal Bekas, Memotret Anak di TPA Suwung

Perupa
Perupa asal Prancis, Mickael Couturier (IDN Times/Ayu Afria)

Badung, IDN Times - Di tengah pameran The Art of Harmony: Living Earth, Living Culture di The Luc Lifestyle Bali, Kuta Utara, karya perupa asal Prancis, Mickael Couturier, cukup menarik perhatian. Karya ini membutuhkan teknik tersendiri untuk menangkap gambar yang dimaksud. Mickael mengatakan, karyanya terinspirasi dari kehidupan anak-anak di TPA Suwung. Ia memakai sandal bekas dan plastik yang ia kumpulkan dari TPA serta area pantai di Bali.

"Kami juga ingin menumbuhkan kesadaran lingkungan terkait polusi plastik, dan juga untuk membantu anak-anak (di TPA Suwung)," terangnya.

1. Puluhan karya dibuat dari sampah pantai dan TPA Suwung

Lukisan
Lukisan karya perupa asal Prancis, Mickael Couturier (IDN Times/Ayu Afria)

Mickael mengumpulkan sekitar 100 ribu plastik dari pantai-pantai di Bali untuk seluruh karyanya. Agenda mengoleksi sampah ini telah ia lakukan sejak 4 tahun lalu. Hingga kini, ia telah membuat 30 karya, dan tidak semua ikut dipamerkan.

"Di sini hanya ukuran medium. Nanti ada yang lebih besar, paling besar satu-satunya," katanya.

Karya ini baginya sangat spesial karena mengisahkan anak-anak TPA Suwung, serta menggunakan sedikit sentuhan teknologi untuk mngenali objeknya lebih jelas.

2. Menyentil kepedulian lingkungan melalui cara yang indah

Lukisan
Lukisan karya perupa asal Prancis, Mickael Couturier (IDN Times/Ayu Afria)

Mickael berada di Bali selama pandemik COVID-19 sebagai wisatawan kala itu. Ia lalu bergabung dengan orang-orang yang memberikan bantuan, hingga membawanya kepada kegiatan yang bersentuhan langsung dengan anak-anak di TPA Suwung. Kenyataan kehidupan anak-anak di TPA Suwung membuatnya terenyuh, sehingga melahirkan gagasan seni tersebut. Sebuah inisiatif yang dibentuk secara kreatif melalui pendekatan visual artistik yang unik.

"Masyarakat harus mulai belajar memilah sampah. Semuanya harus bertanggung jawab," ungkapnya.

Kondisi Bali, yang juga dikepung sampah pada bulan-bulan tertentu, juga mendorong niatnya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat yang dikemas melalui cara indah, yakni karya seni. Ia juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya penyelesaian persoalan sampah di TPA Suwung. Sehingga Bali memiliki solusi tepat untuk permasalahan ini.

3. Cara menikmati karya seni dari sampah karya Mickael

Lukisan
Perupa asal Wonosobo berkolaborasi dengan perupa asal Prancis, Mickael Couturier (IDN Times/Ayu Afria)

Mengangkat tema keseimbangan antara manusia, budaya, dan pemberdayaan lingkungan terutama anak anak yang tinggal di sekitar TPA Suwung. Perlu diketahui, cara mudah menikmati lukisan Mickael adalah dengan membuka kamera di gadget kamu. Kemudian arahkan ke lukisan sehingga akan terlihat kejelasan objek lukisan yang ditampilkan. Cara ini sangat mudah dilakukan. Sebab tanpa bantuan kamera, beberapa orang akan kesulitan menangkap karya tersebut.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengambil jarak beberapa meter dari lukisan, sehingga cukup untuk melihat objek lukisan secara keseluruhan. Jika diperhatikan dari dekat, kamu hanya akan menemukan irisan sandal bekas berbagai warna yang menempel pada kanvas, dan kondisi potongan yang tidak presisi.

Pameran ini menampilkan karya-karya dua seniman lintas budaya, Mickael dan Untoro, sebagai bentuk kepedulian sosial. Hasil penjualan karya seni akan disumbangkan kepada Plastic Angels.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us