Banyak WNA Jadi Kriminal di Bali, Cok Ace Singgung Efek Bebas Visa

Menurutmu bebas visa perlu dievaluasi gak?

Denpasar, IDN Times - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace menanggapi terkait maraknya turis asing yang terlibat kasus kriminal di Bali. Menurutnya, hal tersebut akibat dampak negatif dari bebas visa. Seperti apa tanggapannya?

1. Efek negatif bebas visa adalah dimanfaatkan oleh WNA untjk melakukan tindak kriminal

Banyak WNA Jadi Kriminal di Bali, Cok Ace Singgung Efek Bebas VisaIDN Times/Imam Rosidin

Menurut Cok Ace, kondisi itu terjadi karena efek negatif dari bebas visa yang membuka pintu Bali selebar-selebarnya bagi beberapa negara. Artinya, dengan makin banyaknya warga asing yang berkunjung ke Bali justru dimanfaatkan oleh warga negara asing (WNA) yang memiliki niat jahat atau melakukan kriminal.

"Ini adalah efek negatif dari kebijakan bebas visa membuka pintu Bali beberapa negara. Tentu dampaknya demikian, makin banyak orang yang datang ke Bali lebih mudah dan kemudahan penjahat ke Bali," katanya di Denpasar, Jumat (29/3) lalu.

2. Harus lebih selektif menerima WNA

Banyak WNA Jadi Kriminal di Bali, Cok Ace Singgung Efek Bebas Visamoroccotoursagency.com

Lantas bagaimana antisipasinya? Cok Ace menyebut bisa saja akan diketatkan pintu masuk Bali atau diseleksi lagi. Inilah tantangan Bali untuk mencari upaya antisipasi. Namun yang jadi perhatiannya tetap kualitas dan kuantitas wisatawan.

"Apakah kita akan lebih ketatkan ke Balinya ataukah mencari upaya-upaya lain di satu sisi wisatawan tetap kita jaga, baik kualitas dan kuantitasnya. Jangan sampai merusak citra Bali dengan masuknya penjahat-penjahat," jelasnya.

"Kita harus lakukan tindakan yang cepat dan strategis," imbuhnya.

3. Data WNA terjerat kasus kriminal di Bali

Banyak WNA Jadi Kriminal di Bali, Cok Ace Singgung Efek Bebas VisaIDN Times/Imam Rosidin

Seperti diketahui, akhir-akhir ini ada beberapa kasus kejahatan yang melibatkan WNA. Polresta Denpasar belum lama ini mengamankan tiga WNA asal Rusia yang terlibat kasus perampokan money changer di kawasan Nusa Dua. Satu pelaku lain kini masih dalam pengejaran.

Sementara Ditreskrimsus Polda Bali belum lama ini mengamankan lima WNA asal Rumania yang terjerat kasus skimming. Mereka menyalahgunakan data nasabah dan menguras uang ATM di wilayah Kuta dan sekitarnya.

Data di Polda Bali, pada tahun 2017 ada 17 kasus WNA yang terlibat kasus kejahatan. Dari data tersebut, yang ditangani Polresta Denpasar ada delapan kasus. Sisanya di Polda Bali tiga kasus, dan dua kasus di wilayah Badung, Buleleng, dan Gianyar.

Dari jumlah tersebut, pencurian biasa (Cusa) ada tujuh kasus. Sisanya, penganiayaan enam kasus, penipuan dua kasus, penggelapan satu kasus, dan pencurian dengan pemberatan dua kasus.

Adapun di tahjn 2018 yang ditangani Polda Bali yang tercatat baru tiga kasus, yakni skimming. Sementara tahun 2019, ada lima pelaku skimming asal Bulgaria yang diamankan Ditreskrimum Polda Bali. Sementara yang Ditreskrimsus ada empat WNA asal Rumania.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya