Ratusan Kader Golkar se-Bali Demo Saat HUT, Minta Musdalub Dipercepat

#MillenialsMemilih Golkar Bali kisruh lagi

Denpasar, IDN Times - Desakan untuk menyelenggarakan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Golkar Bali semakin kencang terlihat. Tidak tanggung-tanggung, ratusan kader Golkar dari seluruh Bali menggeruduk Kantor Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Bali, Denpasar, Rabu (19/12) siang.

1. Demo ini terjadi saat perayaan HUT ke-54 Golkar

Ratusan Kader Golkar se-Bali Demo Saat HUT, Minta Musdalub DipercepatDok.IDN Times/I Gusti Ngurah Wirawan

Menariknya, mereka berdemo justru disela-sela peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Partai Golkar. Awalnya, acara "Evaluasi, Strategi dan Monitoring Pileg dan Pilpres 2019 Serta Pelantikan Badan Hukum dan HAM (Bakumham) DPD I Golkar Bali" ini berjalan dengan lancar.

Namun seusai pelantikan Badan Hukum dan HAM (Bakumham) DPD I Golkar Provinsi Bali dan pemotongan tumpeng, suasananya mulai memanas.

Ratusan kader yang sebelumnya berada di halaman Kantor DPD I Golkar Bali mulai merangsek masuk ke Wantilan DPD Partai Golkar Provinsi Bali, yang merupakan venue acara tersebut. Suasana mulai kacau ketika Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, menyampaikan sambutan di atas podium.

Para kader yang merangsek itu membentangkan berbagai spanduk di beberapa sisi Wantilan dan halaman kantor yang menuntut Musdalub.

Baca Juga: Kontroversial! Bahar bin Smith Memiliki Darah Nabi Muhammad

2. Sesepuh Golkar pimpin aksi tersebut

Ratusan Kader Golkar se-Bali Demo Saat HUT, Minta Musdalub DipercepatDok.IDN Times/I Gusti Ngurah Wirawan

Aksi demo itu justru dipimpin oleh sesepuh Golkar Bangli yang duduk sebagai Dewan Penasihat DPD II Golkar Bangli, Wayan Mantik. Ia mendesak kepada DPP untuk segera melaksanakan Musdalub sesuai yang termaktub dalam Surat Keputusan Nomor: KEP-362/DPP/GOLKAR/XII/2018 Tentang Pemberhentian Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali dan Penunjukan Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali itu.

"Segera laksanakan Musdalub! Jangan tunda-tunda! Jangan pecah belah kader!," teriak Mantik diikuti oleh para kader lainnya.

Sontak, situasi yang mulai memanas ini membuat Demer kurang fokus dan mempercepat pidatonya di hadapan ratusan kader yang hadir. Ketika Ketua Korbid Kepartaian DPP Golkar, Ibnu Munzir, naik podium dan memberikan arahan, teriakan kader tak terdengar lagi. Yang tersisa hanya spanduk-spanduk desakan supaya percepat Musdalub.

3. DPP meminta aspirasi para kader ini dikaji

Ratusan Kader Golkar se-Bali Demo Saat HUT, Minta Musdalub DipercepatDok.IDN Times/I Gusti Ngurah Wirawan

Seusai acara tersebut, Demer langsung mengajak Munzir ke ruangan Ketua DPD I Golkar Bali di dalam Kantor Sekretariat DPD Golkar Provinsi Bali untuk menggelar jumpa pers. Lalu suara desakan untuk mempercepat Musdalub kembali riuh terdengar.

Ketua Koordinasi Bidang (Korbid) Kepartaian DPP Golkar, Ibnu Munzir, mengatakan pihaknya menghormati terkait demonstrasi tersebut. Ia mengaku hal tersebut merupakan bagian dari wujud demokrasi yang ada di tubuh Golkar.

"Jadi yang pertama dinamika dalam Partai Golkar ini cukup tinggi. Tapi itu biasa sebagai wujud demokrasi berjalan seperti yang kita harapkan. Jadi lumrah saja kalau ada aspirasi yang berkembang," katanya saat jumpa pers.

Pihaknya juga masih mengkaji terkait aspirasi yang berkembang berkaitan dengan pelaksanaan Musdalub. Termasuk wacana pelaksanaan Musdalub dipercepat sebelum atau usai Pemilu 2019.

"Arus kuat itu tapi ada mekanismenya. Itu akan kita lakukan langkah sesuai mekanisme," tegasnya.

Sementara itu, Demer mengaku tidak hanya menerima untuk aspirasi mempercepat Musdalub sebelum Pemilu 2019, tetapi juga aspirasi pelaksanaan Musdslub usai Pemilu 2019. Seperti diketahui, delapan DPD II kecuali Gianyar, mendesak Musdalub sebelum Pemilu 2019.

"Saya menerima beberapa aspirasi dari PK-PK (Para Kader), dari masyarakat, ada juga aspirasinya, jadi aspirasi yang berkembang kita akan kaji. Saya juga Ketua PP Bali, Ketua Plt. Kita akan kaji, benar gak ini aspirasi DPD II atau hanya sepihak, atau mekanisme aturan, dan sebagainya, itu kita pelajari semua," terangnya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya